18 May 2008

[flash fiction] Pendar Cinta antara Iman dan Isti

Di jalan tanah coklat nan berdebu, di dekat sebatang pohon pinus hitam, seorang pemuda terlihat terengah-engah. Posisinya setengah merunduk, tangan kanannya bersandar pada pohon yang kulitnya telah terkelupas karena tua, dadanya terlihat kembang-kempis dengan cepat, tangan kirinya menopang tubuhnya dengan menyangga pada lutut.

 

“Isti, tunggu aku…”, teriak Iman dengan mulut yang terengah-engah.

 

Seorang gadis berjilbab putih panjang yang terlihat seperti sedang marah, menengok sekilas kebelakang, lalu kembali mempercepat langkah kakinya. Wajahnya ketus, terlihat ia sedang dalam suasana hati yang tidak menyenangkan, roknya yang lebar terhuyung-huyung mengikuti langkahnya.

 

Pemuda tersebut mengejarnya, menarik tangan sang gadis. Sang gadis terhenyak dan menampiknya.

 

“Kenapa engkau tinggalkan aku?”, sergah sang pemuda

 

“Apa! Aku meninggalkanmu..? Engkaulah yang menghianati diriku”, suara sang gadis meninggi.

 

“Kumohon, tetaplah disisiku, aku membutuhkanmu”, suara sang pemuda memelas.

 

“Engkau tidak terlihat seperti membutuhkanku”, suara sang gadis mulai memelan, matanya memerah.

“Engkau tidak pernah bisa setia padaku”, air matanya mulai pecah, mengaliri pipinya yang putih.

 

“Maafkan aku Isti, aku hanyalah insan biasa”, bela sang pemuda.

 

“Janganlah engkau mempergunakan sifat kemanusiaanmu sebagai tameng. Engkau tidak pernah cukup takut ketika berhianat, tidak pernah cukup penuh dalam berharap dan tidak cukup tulus dalam mencinta”, sang gadis menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Pundaknya berguncang-guncang, tangisnya tak bersuara.

 

Sang pemuda tersebut memeluknya erat, “maafkan aku…, bersediakan engkau kembali menemaniku? Aku takkan pernah bisa bahagia tanpa dirimu”

 

“Jangan kau tanyakan hal itu kepadaku. Engkaulah yang memutuskan. Apakah engkau bisa bertahan ditengah terpaan ujian…”, sang gadis terlihat mulai tenang dalam pelukan.

 

“Saksikanlah Isti, aku hanya akan meniti hidup ini, hanya dengan dirimu, hingga maut menjemput kita, meski apapun yang kan menghadang”, sang pemuda menatapnya dengan air mata yang bersinar. Sang gadis mengangguk pelan dan bersandar pada dada sang pemuda.

 

Sinar keemasan mentari sore terlihat menawan, ketika Iman dan Istiqomah bergandengan tangan menyusuri jalan kehidupan.

 

 

---

18 Mei 2008

Syamsul Arifin

Ya Allah, teguhkanlah (istiqomahkan) hamba dalam barisan orang-orang yang beriman..

 

Inspirasi: hadits arba’ain ke duapuluh satu, Imam Nawawi.

 

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang  tidak  saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah. (Hadits Riwayat Muslim)

11 comments:

  1. wiw..
    hmmm...
    mantap euy..
    kerenz dah...

    ReplyDelete
  2. Yuphz....

    Fastaqim kama umirta...

    ReplyDelete
  3. kenapa di ilustrasikannya dengan laki-laki dan perempuan???

    ReplyDelete
  4. Itu salah satu gaya fabelisasi dari sepasang kelinci yang terpampang manis di dekat tulisan itu, kali mba.... ^_^

    ReplyDelete
  5. @sopiahyar & musimbunga
    terima kasih atas apresiasinya ^_^

    @aishcha
    terimakasih atas tambahannya :)

    @birugithulho & lussy
    hehehehe.... terserah saya dunk :D
    saya kan penulisnya :D hehehehe

    sebetulnya sih saya ambil perumpamaan pria dan wanita karena kedua makhluk tersebut saling membutuhkan dan diperlukan :)
    salah satu tidak bisa hidup sendirian

    begitupula dengan iman, ia harus disertai dengan keistiqomahan, keteguhan dalam beramal dan bersikap :)

    ReplyDelete
  6. Judulnya berubah ya? Apa akan ada kisah lanjutannya?

    ReplyDelete
  7. dari tulisan itu, intinya, kamu nyuruh, segeralah menikah karena bagaikan iman dan istiqomah, hidup single itu tidak lengkap...
    kalau diumpakan begini, akan banyak protes lho,. hehehe

    kesannya yang masih single itu tak lengkap iman dan istinya, hehehe ;p

    *lagi sok kritis ;p

    ReplyDelete
  8. @aisyahragil
    yups, diubah biar ngga ambigu :)

    @novi
    weleh :P
    *gini nih klo liat dari kacamata orang yang mau nikah :hihi:

    ReplyDelete
  9. waduh pin, ga nyangka punya 'kemampuan tersembunyi'..tp melodrama semua nih kayaknya.:)but its ok, nice..asal jangan bikin dirimu kelamaan terbuai angan..hehe katanya kan hati2 dengan 2 hal: cinta dunia dan panjang angan2, stuju?
    request boleh?bikin yg temanya perjuangan dong, biar smangat terus!
    keep it up.

    ReplyDelete
  10. waduh, jadi malu, ada uul disini :)
    hehehehe... belum dapat "feel" yang tema2 perjuangan uls, udah ada idenya sih, tapi tetap aja begitu :D

    btw, perlu dijelasin jg tuh, apa artinya panjang angan2 dan cinta dunia..? apakah ini termasuk panjang angan2 ^_^

    makasih atas apresiasinya ^_^

    ReplyDelete