30 June 2008

[puisi] Al-Araaf

Pathetic
Menyaksikan orang-orang tertipu dunia
Menyedihkan
Memandang bayanganmu berkubang kehinaan

Dapatkah aku tersenyum paling akhir
Di atas menara pemisah
Al-araf yang mulia

Astagfirullah hal adzim
Semoga bukan aku yang dipandang dalam kerendahan
Penuh penyesalan dan azab yang berkekalan... Mewek..

-ipin4u-
30062008



Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al A'raaf Ayat 46
http://ccc.1asphost.com/assalamtafsir/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=7#Top

وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ وَعَلَى الْأَعْرَافِ رِجَالٌ يَعْرِفُونَ كُلًّا بِسِيمَاهُمْ وَنَادَوْا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ 


Dan di antara keduanya (penghuni syurga dan neraka) ada batas; dan di atas Araaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk syurga:` Salaamun alaikum `. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). (QS. Al A'raaf: 46) 

Ayat ini menerangkan bahwa antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas yang sangat kokoh sekali. Batas itu berupa pagar tembok yang tidak memungkinkan masing-masing mereka untuk membuat jalan keluar dan untuk berpindah tempat. Di atas pagar tembok itu ada suatu tempat yang tertinggi, tempat orang-orang yang belum dimasukkan ke dalam surga. Mereka bertahan di sana menunggu keputusan dari Allah. Dari tempat yang tinggi itu mereka bisa melihat penghuni surga dan bisa pula melihat penghuni neraka. Kedua penghuni itu kenal dengan tanda yang ada pada mereka masing-masing. Seperti mengenal mukanya yang telah disifatkan Allah dalam Alquran. Firman Allah:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ


Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira. Dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu. Dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang yang kafir lagi durhaka. (QS. Abasa: 38-42)

Mereka yang tinggal di tempat yang tinggi di atas pagar batas itu mempunyai kebaikan yang seimbang dengan kejahatannya, belum bisa dimasukkan ke dalam surga tetapi tidak menjadi penghuni neraka. Mereka sementara ditempatkan di sana sambil menunggu rahmat dan karunia Allah untuk dapat masuk ke dalam surga.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda:

توضع الموازين يوم القيامة فتوزن الحسنات والسيئات فمن رجحت حسناته على سيئاته مثقال حبة دخل الجنة ومن رجحت سيئاته على حسناته مثقال حبة دخل النار قيل: ومن استوت حسناته وسيئاته قال: أولئك أصحاب الأعراف لم يدخلوها وهم يطمعون


Diletakkan timbangan pada hari kiamat lalu ditimbanglah semua kebaikan dan kejahatan. Maka orang-orang yang lebih berat timbangan kebaikannya daripada timbangan kejahatannnya meskipun sebesar biji sawi/atom dia akan masuk surga. Dan orang yang lebih berat timbangan kejahatannya daripada timbangan kebaikannya meskipun sebesar biji sawi/atom ia akan masuk neraka. Dikatakan kepada Rasulullah, "Bagaimana orang yang sama timbangan kebaikannya dengan timbangan kejahatannya?" Rasulullah menjawab: "Mereka itulah penghuni A`raf, mereka itu belum memasuki surga tetapi mereka sangat ingin memasukinya." (HR Ibnu Jarir dari Ibnu Mas'ud)

Sesudah itu Ibnu Masud berkata: "Sesungguhnya timbangan itu bisa berat dan bisa ringan oleh sebuah biji yang kecil saja. Siapa-siapa yang timbangan kebaikan dan kejahatannya sama-sama berat, mereka penghuni A'raf, mereka berdiri di atas jembatan.

Kemudian mereka dipalingkan melihat penghuni surga dan neraka. Apabila mereka melihat penghuni surga, mereka mengucapkan: "Keselamatan dan kesejahteraan bagimu." Dan apabila dipalingkan pemandangan mereka ke kiri, mereka melihat penghuni neraka seraya berkata: "Ya tuhan kami janganlah jadikan kami setempat dengan orang-orang zalim." Mereka sama-sama berlindung diri kepada Allah dari tempat mereka. Berkata Ibnu Masud: "Ada orang yang mempunyai kebaikan, mereka diberi cahaya yang menerangi bagian depan dan kanan mereka. Tiap-tiap orang dan tiap-tiap umat diberi cahaya setibanya mereka di atas jembatan, Allah padamkan cahaya orang-orang munafik laki-laki dan munafik perempuan. Tatkala penghuni surga melihat apa yang di hadapan orang-orang munafik, berkata: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah cahaya kami." Adapun penghuni A'raf, cahaya mereka ada di tangan mereka, tidak akan tanggal-tanggal.

Di waktu itu berfirman Allah swt.:

لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ


Mereka belum lagi memasuki sedang mereka ingin segera (memasukinya). (Q.S Al A'raf: 46)

Inilah yang dimaksud dalam ayat ini, bahwa penghuni A'raf itu menyeru penghuni surga mengucapkan selamat sejahtera, karena kerinduan mereka atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada penghuni surga. Mereka belum juga dapat masuk ke dalamnya, sedang hati mereka sudah sangat rindu untuk masuk.

5 comments:

  1. Jangan tersenyum paling akhir, Ipin. Semoga tidak. Semoga kebaikan kita lebih besar dari keburukan kita. Hingga kita tak perlu berada di atas batas pagar itu.

    ReplyDelete
  2. Moga berada dipengakhiran yang mulia...

    ReplyDelete
  3. @mba dyah
    ga apa2 mba paling akhir juga, dari pada tidak tersenyum sama sekali T_T

    @dilla
    :)

    @nur2dilihat
    amiiiiiin :)

    ReplyDelete