Membaca artikel berjudul “Menghadirkan Keagungan-Nya” di kolom Oase Iman Eramuslim.com, diri ini langsung teringat pada salah satu kisah dalam episode perjalanan hidup Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "
Sebuah kejadian yang saya rasa jauh lebih besar dari sekedar suara ringtone handphone yang mengganggu kekhusu’an. Coba bayangkan, sebuah perbuatan yang bahkan seharusnya dilakukan di tempat tersembunyi, dengan meninggalkan jejak najis besar di dalam sebuah bangunan suci tempat kaum muslimin melakukan sujud menghadap Tuhannya. Luar biasa.
Hal ini menunjukkan pengajaran yang luar biasa dari sosok yang sangat luar biasa, Rasulullah Muhammad SAW, mengenai kaidah-kaidah berda’wah, petunjuk mengenai etika bergaul/berinteraksi dengan
Entah apa yang akan terjadi jika
Ibunda kaum muslimin, Aisyah RA, juga telah menyampaikan pesan moral pelajaran mengenai kelemah-lembutan ini kepada kita.
Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Lemah-lembut dan mencintai sikap lemah-lembut. Allah memberikan sesuatu dengan jalan lemah-lembut, yang tidak dapat diberikan jika dicari dengan cara kekerasan, juga sesuatu yang tidak dapat diberikan selain dengan jalan lemah-lembut itu." (Riwayat Muslim)
Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya sikap lemah-lembut itu tidak menetap dalam sesuatu perkara, melainkan ia makin memperindah hiasan baginya dan tidak dicabut dari sesuatu perkara, melainkan membuat cela padanya." (Riwayat Muslim)
Dan sebagai seorang muslim, tentu akan sangat jauh lebih baik andaikata kita mampu bersikap lemah lembut terhadap sesama, sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS. Ali-'Imraan: 159)
Cintai mereka, dekati mereka, dan jangan buat mereka menjauh dengan sikap negatif yang melekat pada diri kita, maafkan mereka, doakan mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan bersikap lemah-lembutlah kepada mereka.
Dari Anas r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Berikanlah kemudahan dan jangan mempersukarkan. Berilah kegembiraan dan jangan menyebabkan orang lari." (Muttafaq 'alaih)
---000---
3 Agustus 2008
Syamsul Arifin*
Yang sedang belajar... *mohon kritik, komentar dan saran perbaikannya*
Nice post. Trima kasih sudah diingatkan.
ReplyDeletepostingan yang bagus..
ReplyDeletesebagai pengingat terhadap orang islam yang terkadang mencoreng citra islam dengan sikap yang "nggak bersahabat" terhadap orang-orang yang berbeda golongan..
ada kasus ringtone gate apa yah, Pin? Aku ndak tauuu. Ketinggalan berita niih
ReplyDelete@naila
ReplyDeletesama2 :)
@zukhruf
makasih buat apresiasinya, semoga kita bisa menjadi lebih baik dari tiap hari kita ^_^
@mba dyah
:D itu mah cuma istilah saya aja
*hiperbola sih emangnnya :D