03 January 2009

Aksi Kepedulian atau Kepedulian dalam Bentuk Aksi..?

Terlepas dari perbedaan pendapat antar ulama mengenai hukum berdemonstrasi, bagi saya pribadi, aksi solidaritas Palestina menjadi ajang pembuktian: pembuktian kepedulian, pembuktian cinta dan pembuktian keimanan.

 

Dulu, pernah mengikuti aksi di Jakarta mengenai Palestina, dimana salah satu oratornya adalah orang Palestina. Beliau mengatakan, kurang-lebih bahwa, penduduk Palestina merasakan betapa bahagianya dengan kepedulian yang ditunjukkan oleh saudara-saudaranya di Indonesia, bagaimana ternyata masih ada diluar sana, orang-orang yang masih peduli dengan penderitaan mereka.

 

Kepedulian perlu pembuktian, perlu ekspresi kongkrit yang nyata.

 

Dari Anas ra, ia berkata: Ada seorang laki-laki duduk di hadapan Nabi SAW, kemudian ada seseorang yang lewat di situ, lalu orang yang duduk di hadapan Nabi berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang itu?” Nabi SAW bertanya: “Apakah kamu sudah memberitahukan kepadanya?” Dia menjawab: “belum.” Beliau bersabda: “Beritahukanlah kepadanya!” Kemudian dia menemui orang itu dan berkata: “Sesungguhnya saya mencintaimu karena Allah.” Orang itu menjawab: “Semoga kamu dicintai oleh Zat yang menjadikanmu mencintaiku karenaNya” (HR Abu Daud)

 

Kenapa rasa cinta dalam dada perlu diekspresikan melalui lisan..? Terkadang kitapun melihat orang-orang mengekspresikan kerinduan dan rasa cintanya melalui pelukan yang erat, bahkan melalui kecupan mesra, sebagaimana para orangtua kepada anak-anaknya, apakah memang begini seharusnya? Yups, itu semua benar, karena itu semua adalah wujud pembuktian.

 

Dalam bayangan saya, saya melihat bangsa Palestina berkata, "aku ingin melihat kepedulianmu wahai saudaraku..? Tunjukkanlah kepadaku!", lalu apakah yang bisa kita tunjukkan..?

 

Tentu saja bentuk kepedulian ini tidak hanya di dalam aksi-aksi demonstrasi menentang agresi Zionis la’natullah saja, namun juga kita ekspresikan dalam bentuk dukungan dana, obat-obatan dan tenaga medis, kiriman doa dan dalam berbagai hal-hal lain yang kita bisa.

 

Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)

 

Pembunuhan (pembantaian), penyerangan, pengusiran, penyiksaan yang telah terjadi pada saudara-saudari kami di Palestina tidak bisa membuat kami tenang beraktivitas, kami ingin membuktikan, bahwa apa-apa yang telah terjadi di belahan bumi para Nabi itu, telah juga mengganggu jiwa kami, meresahkan, dan membuat tidak nyaman kami yang ada disini.

 

Kami ingin menyatakan, bahwa kami masih peduli kepada kalian wahai saudaraku, meski mungkin hanya ini yang bisa kami lakukan…

 

Semoga Allah menguatkan kalian, dan menghancurkan musuh-musuh Islam!

 

 

---000---

Samarinda, 3 Januari 2009

Syamsul Arifin

13 comments:

  1. Amin!!!

    Iya,,, tidak cukup sekedar kata,,
    Butuh lebih dari sejuta doa,,,
    yakni aksi nyata!

    Semangat!!
    Allahuakbar :D

    ReplyDelete
  2. jangan lupa juga boikot produk2 yahudi&yg bkontribusi kpdnya!

    ReplyDelete
  3. Isi sunduk-nya mah yang wajib..
    yang banyak, yang ikhlas..
    ayo jadi muslim yang kaya!
    supaya...
    bukan one man one dollar lagi
    tapi
    one man ten dollar gethooo..

    ReplyDelete
  4. ya Allah...
    karuniakan keteguhan iman & kemenangan bagi saudara2 kami di Palestine

    ReplyDelete
  5. Yang kita harapkan adalah terciptanya DAMAI kedua belah pihak

    ReplyDelete
  6. Amiin...
    Jgn lupa,bangun dan krm secuil doa,,,,

    ReplyDelete
  7. Insya Allah kemenangan Al-Haq itu pasti dan akan segera datang.....

    ReplyDelete
  8. :)...sepakat
    Dibundaran Al-ma'ruf y?

    ReplyDelete