Sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia, saya seringkali merasa bahwa selain “buta huruf”, ternyata “buta fiqh” amat sangat jauh lebih besar jumlahnya.
Sudah menjadi kewajiban dan keharusan bagi tiap-tiap muslim untuk mempelajari ilmu agama, dan ada dasar-dasar ilmu agama yang harus diketahui oleh seorang muslim. Ilmu mengenai thahara/bersuci yang didalamnya mencakup perihal tentang wudhu, tayamum, mandi wajib, macam-macam najis, dll; mengenai shalat, tata caranya, rukun dan syarat-syaratnya, sunah-sunahnya, hal-hal yang boleh dilakukan saat shalat, hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat shalat, dll; juga mengenai ilmu-ilmu dasar fiqh seperti puasa, zakat, haji, dll, yang harus diketahui oleh setiap muslim karena berhubungan dengan pelaksanaan kewajiban/ibadah hariannya.
Ibadah hanya akan diterima kalau baik dan benar. “Baik” artinya bersifat ikhlas, melakukan amal kebaikan hanya karena Allah SWT, dan “benar” yang berarti sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Parameter penguasaan ilmu fiqh mungkin sangatlah mudah, kita tanyakan diri kita sendiri, beberapa pertanyaan-pertanyaan berikut: apa saja syarat sah shalat? ada berapa rukun dalam shalat..? sebutkan!
Kalau masih belum bisa menjawabnya, mungkin kita perlu menilik ulang kemampuan dasar-dasar beragama kita. Bisa jadi, kita termasuk dalam kelompok
Kondisi Pendidikan Kita
(Mungkin) pengaruh sekularisme sangat kental terasa dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk dalam bidang pendidikan. Selain di sekolahan yang memang mengusung kata “pendidikan Islam” seperti di pesantren, madrasah-madrasah, ataupun SMU, SMP dan SD Islam, maka porsi pendidikan agama sangatlah minim sekali. Di sekolahan-sekolahan umum, mungkin hanya dua jam setiap minggu, di bangku perkuliahan bahkan hanya 2 SKS selama 4 tahun.
Kalau
Salah Siapa..?
Kalau mau melempar kesalahan, tentu sangat gampang. Yang pertama harus disorot adalah pemerintah kita. Pemerintah adalah nahkoda kapal, yang mengarahkan, yang menuntun, yang mengajarkan.
Peran Orangtua
Setiap
Bagaimana mungkin seorang anak akan mendoakan atau berbuat kebaikan atas nama
Bahkan tidak mungkin, ketika di akhirat nanti, kalau sang orangtua sudah ada di surga, sang akan bisa menyeret
Kewajiban Pribadi
Tiap-tiap muslim harus berusaha belajar mengenai ilmu agamanya dengan baik. Mengetahui hak-hak Allah atas dirinya, mengetahui tata cara peribadatan yang benar, agar ibadahnya bisa diterima dan agar benar-benar mengetahui keunggulan Islam atas segala agama yang lain, sebagai sebuah agama yang sesuai fitrah kemanusiaan, mudah, dan
Hal-hal yang harus menjadi perhatian adalah mengenai rukun iman dan rukun Islam. Mengetahui mengenai hal-hal yang bisa membatalkan syahadat, menjaga kemurnian tauhid, mengetahui hal-hal yang berupa bentuk-bentuk kesyirikan sehingga dapat menjaga/menghindarinya, mengetahui mengenai tata cara ibadah harian seperti bersuci, shalat, puasa, zakat, haji dll. Hal itu semua seharusnya dipelajari dengan baik.
Kita tidak diharuskan menjadi
Saya juga berpesan, terutama pada diri saya pribadi, agar menjauhkan diri dari segala hal yang bersifat mengada-ada dalam agama, yang merupakan inovasi pemikirian seorang manusia, cukupkanlah diri kita dengan petunjuk dari al-Quran, Sunnah Nabi yang mulia, dan ulama-ulama yang terpercaya.
Semoga Allah selalu menunjuki diri kita, melimpahkan hidayahNya, dan menjaga diri kita dari kesesatan serta tipuan setan dari golongan jin dan manusia. Amin.
---000---
Syamsul Arifin
“Berantas buta fiqh, mulai dari diri sendiri!”
setuju bro, mari mulai dari diri sendiri dulu :D
ReplyDeleteTerus berusaha belajar istiqomah^^
ReplyDeleteInsya Allah kita selalu diberi hidayah untuk selalu berada di jalannya, Amin
ReplyDeletemari kita bekajar fiqh benar2 :)
ReplyDeletemudah2an kita selalu diberi petunjuk mana yg benar
baru saja kami mengundang ustadz untuk menjelaskan fiqh thaharah dan shalat...banyak lho ternyata yg perlu diperbaiki dan diingatkan....
ReplyDeleteakan lebih baik jika kita langsung belajar pada ustadz untuk menjelaskan sebuah kitab fiqh...daripada kita belajar mandiri pada sebuah kitab...tapi tapi masih jauh lebih baik daripada tidak mau belajar...
semangat belajar!!!
ReplyDeletejadi ingat bapak mertua saya yang waktu itu lagi baca buku fiqh sunnah, alhamdulillah...semangat belajar ^_^
ReplyDeletejadi malu... coz pengetahuan fiqh ku belum seberapa
sepakat banget..
ReplyDelete