Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (QS. At-Tahrim: 8)
Kita mengetahui bahwa diantara 99 asmaul husna, ada sifat Allah yang bergelar Al-Ghaffar yang berarti Maha Pengampun.
Ibnu Qayyim mengatakan bahwa ada empat hal yang harus dilakukan bagi seorang jika ingin bertaubat:
1. Meninggalkan perbuatan dosa tersebut
2. Menyesalinya
3. Tidak mengulangi dosanya lagi
4. Dan berbuat kebaikan untuk menghapus keburukan-keburukan di masa lampau.
Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, segera kembalilah kepadaNya jika khilaf atau bersalah, mohonlah ampunanNya, semoga Allah memberikah ampunan dan menunjuki jalan hidayah dan kebaikan.
Sesungguhnya Allah merentangkan tanganNya pada malam hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada siang hari dan merentangkan tanganNya pada siang hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada malam hari, sampai kelak matahari terbit dari Barat (hari kiamat). (HR. Muslim)
Sebelum Segalanya Terlambat
Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertobat sekarang" Dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (QS. An-Nisaa': 18)
Berhati-hatilah, jangan sampai kita menganggap remeh dosa-dosa, karena umur seseorang itu tidak ada yang tahu di titik mana berhentinya. Jangan sampai ada penyesalan berkepanjangan di alam akhirat nanti, yang sudah tidak berarti lagi.
Dan kalau setiap diri yang lalim (musyrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya. (QS. Yunus: 54)
Naudzubillahimindzalik, semoga kita dikaruniai akhir kehidupan dan tempat kembali yang baik, husnul khatimah dan tinggal di taman-taman surgaNya.
Meneladani Rasulullah
Dari Abu Hurairah RA. berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya saya itu niscayalah memohonkan pengampunan kepada Allah serta bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. Bukhari)
Seorang Rasul yang dijamin ma’sum (terjaga dari dosa) masih sempat memohonkan ampunan bagi dirinya sendiri. Maka -mungkin- seharusnya kita bisa lebih daripada beliau, karena sangatlah mungkin, dosa-dosa kita dalam sehari sudah sangat berlimpah ruah.
Sepertinya sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin, semoga kita semua bisa meneladani Rasulullah SAW, memohon ampunanNya, dan mengharap hidayahNya (amin).
Astagfirullah hal adzim…
---000---
Syamsul Arifin
copas ya akh.. baca dirumah.. :)
ReplyDeleteAllahumma amiin
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya akh Syamsul
ALLAH itu baik y,, mau mngampuni hambaNYA meski hambaNYA sering melupakanNYA
ReplyDeletefufufu T_T
ReplyDeleteMakasih ya sudah mengingatkan ;_;
benar, benar, benar....makasih ya sudah mengingatkan:).
ReplyDeletebelajar n semangat taubat!!!
ReplyDeletejazakallah...
ReplyDeletematur nuwun....