06 May 2009

[Flash Fiction] Menerima Kamu Apa Adanya

“Aku mau kamu seperti dia” ujar lelaki dengan potongan rambut pendek belah pinggir yang mengenakan kaos polo berwarna putih.

 

“Eh.., maksudnya?” sahut wanita yang hampir sepantaran tinggi dengan dirinya.

 

“Iya, aku mau kamu berpenampilan seperti dia” jelas si pria, dia menunjuk ke arah seorang wanita yang sedang fokus mengajar ngaji beberapa anak di sebuah surau kecil, “toh perubahan yang kuinginkan ke arah yang baik” ia menoleh ke arah kawan bicaranya, sambil mengernyitkan alis.

 

“Hummm…” sang wanita bergumam, “apakah kamu tidak bisa menerimaku apa adanya?” sambung dirinya.

 

“Tidak bisa! Karena aku terlanjur mencintai kamu, dan aku hanya mau sama dirimu”, jawab si pria datar, nyaris tanpa ekspresi.

 

“Oh”

 

Matahari senja mulai memerah. Segelas es cendol yang sedari tadi dinikmati, tinggal sepertiga.

 

“Kata orang.., cinta memiliki kekuatan yang unik. Dia memiliki tenaga pengubah yang luar biasa besar” sang wanita mengaduk-aduk sisa minumannya, “aku akan berubah, karena aku juga punya perasaan yang sama seperti yang kamu punya. Toh perubahan itu ke arah kebaikan” sang wanita tersenyum malu.

 

“Kamu yang bayarin ya” tambah si wanita sambil beranjak pergi dari duduknya, wajahnya bersemu merah, terburu-buru pergi.

 

Glontang, suara gelas berukuran besar beradu dengan sendok stainless steel.

 

 

---000---

Kota Tepian, 6 Mei 2009

Syamsul Arifin

14 comments:

  1. cie...cie... keren cerita yang singkat ini..
    penuh makna bro..

    ReplyDelete
  2. oh, gitu toh...

    jadi es cendolnya abis, ga? :D

    ReplyDelete
  3. Klontang, dan...
    (Lbh mak nyus lg kalo dikasi klimaks di ending)
    ;-)

    ReplyDelete
  4. Kelanjutannya? Dibikin sekuelnya dunk!

    ReplyDelete
  5. romantis amat sore2... segelas cendol berdua. Lagi bokek, ya? :p

    ReplyDelete
  6. tapi..bukankah seharusnya: you come to love not to see the perfect person, but to see the imperfect person perfectly, pin??

    ReplyDelete
  7. kalo memang amat sangat mencintai kenapa memaksa dia berubah ?

    ReplyDelete
  8. @boycamp
    hehehe, makasih atas apresiasinya ^_^

    @akunovi
    nah, itulah, padahal masih sepertiga, udah ditinggal pergi ajah :P

    @binarlangitbiru
    hummmm... :P

    @inidiasiniza
    apa ya kira2 klimaks ceritanya..? ^_^

    @lafatah
    lagi pengen bikin cerita pendek2 ajah :D

    @nverad
    weks, siapa yang bilang segelas cendol berdua...
    itu kan ceritanya lagi makan cendol ajah ^_^

    @isyanasrg
    apa kalau "tidak sempurna"nya berupa kekurangan, maka tidak inginkah kita memperbaikinya..? ^_^

    @siantiek
    perubahan ke arah yang baik, ceritanya "ada sesuatu hal yang kurang" yang perlu dibenahi :D

    @noviya
    makasih atas komentnya ^_^

    ReplyDelete
  9. cerita yang aneh. trus setelah cinta udah ga semanis cendol lagi............rubah penampilan lagi deh. ga suka idenya nih gue.
    kalo mau berubah sebaiknya karena diri sendiri bukan karena orang lain.

    ReplyDelete
  10. cerita yang aneh. trus setelah cinta udah ga semanis cendol lagi............rubah penampilan lagi deh. ga suka idenya nih gue.
    kalo mau berubah sebaiknya karena diri sendiri bukan karena orang lain.

    ReplyDelete
  11. @nilaz
    hehehehe, maksudnya si tentang "the power of love" gituh deh :D
    klo cinta punya kekuatan yang besar ^_^

    ReplyDelete
  12. Gpp c klo berubah utk lbh baik...Tp klo gk bisa jng dipaksa, nanti malah tersiksa & mati binasa, menjadi dosa...:-D

    ReplyDelete