07 June 2009

[Flash Fiction] Cincin & Es Krim Coklat


"Hummmmm.., yummmy, enak ya mas es krimnya", wanita itu tersenyum sambil menahan dingin yang melumer di mulutnya. Manis, semanis es krim ultimate chocolate yang dipesannya.

Aku hanya bisa tersenyum.

Jantungku berdetak lebih kencang daripada biasanya, tangan kananku meraba kantong celana, ahhhh.., masih ada, kotak kecil yang tadi sore aku beli, bungkus dari sebuah cincin emas putih seberat 5 gram.

"Oh ya mas, aku akan menikah bulan depan," ujarnya santai.

"Hah!" aku mencoba tetap tenang, "sama siapa? Kamu kok ngga pernah cerita tentang pria itu sebelumnya?"

Dia meringis kecil, "hehehe.., habis sebelumnya dia ngga terlalu penting sih mas, hubungan kami kan jarak jauh, dia juga seolah-olah males untuk serius setiap kali ku tanya tentang kelanjutan hubungan kami."

Mulailah mengalir cerita tentang pria yang berada puluhan ribu kilometer di sana, yang baru saja mendapat gelar master di salah satu universitas di Yogyakarta.

"Kemarin dia ngajakin serius, mau ngomong ke papa buat melamarku," katanya dengan ekspresi menggemaskan, seperti di film kartun Jepang.

"Ow.., selamat ya," kataku sambil menyuapkan es krim ke mulutku. Dinginnya bukan hanya di lidah dan tenggorokan, tapi perasaan dingin itu menjalar jauh sampai ke dalam hati. "Arghhhh..."

Aku meraba kantung celanaku, "sepertinya kamu harus bisa lebih bersabar, aku belum akan bisa menyerahkanmu kepada wanita yang akan menemaniku menjalani sisa usia," batinku berbisik pelan.


---000---

Kota Tepian, 7 Juni 2009
Syamsul Arifin

14 comments:

  1. minta balikin lagi aja es krimnya, hehe.. ga mau rugi :p

    ReplyDelete
  2. Pengalaman pribadi? Hehehe

    ReplyDelete
  3. @fathia
    walah, tragis kok malah diketawain :toe:

    @nverad
    gpp, kan si wanita itu yang bayarin es krimnya :D hehehe

    @nisasevsis
    wah, ngga patah lah, kan hatinya seperti jelly, lembut, jadi ngga bisa patah :D hehehe

    @binarlangitbiru
    weks :P

    @katerinas
    hehehe, sepertinya begitu ^_^

    ReplyDelete
  4. kalau jodoh gak kemana... kalau bukan jodoh, yaa...kemana-mana...hehe..

    ReplyDelete
  5. hwahahaha...
    niatnya mo romantisan bilang "would you marry me?" sambil makan es krim....

    ternyata eh ternyata...
    hatinya tersiram nitrogen cair ;D

    ReplyDelete
  6. Sabar Ka...

    Masih ada episode berikutnya koq...:-)

    ReplyDelete
  7. @ibuguruumi
    hehehehe, begitu ya :D

    @inidiasiniza
    makasih atas apresiasinya ^_^

    @astyaep
    hehehe... padahal nitrogen cair kan dingin juga ya..? :D

    @dedew
    walah :toe:
    klo episode lain, pemainnya masih sama.., gimana.? ^_^ hehehe

    @dyasbaik
    waduh, ini kan flash fiction :)

    ReplyDelete
  8. sabar yaaa...
    pasti ada wanita baik lainnya diluar sana

    *sambil nepuk2 punggung syam*

    ^^v

    ReplyDelete
  9. Tentang waktu...jodoh selalu tepat pada waktunya...apapun itu...dan yang gak jodoh selalu salah waktunya....:D

    ReplyDelete