17 July 2008

[cerpen] Pria yang Menawarkan Tumpangan Kepada Sang Muslimah Berjilbab Coklat

Di sebuah gedung pertemuan, sebuah acara kajian keislaman sepertinya baru saja selesai digelar. Ramai. Para peserta pria dan wanita keluar ruangan, beberapa masih asyik berbincang-bincang, beberapa lainnya lainnya sudah berada di parkiran, mempersiapkan kendaraannya untuk beranjak pulang.

Di dekat pintu utama wanita, terlihat dua orang sedang berbincang-bincang. Seorang muslimah yang memakai jilbab coklat sedang asyik berbincang dengan seseorang seorang muslimah dengan jilbab putih. Mereka terlihat akrab, terkadang ada tawa dan canda yang menyelingi perbincangan mereka.

Seorang pria datang mendekat. Muda usianya, mungkin baru sekitar 25 tahun, jenggotnya tipis di dagu dengan rambut hitam lebat berbelah samping.

"Assalamualaikum", pria tersebut menyapa wanita berjilbab coklat. Pandangannya tidak tertuju langsung kepada sang wanita, tapi dialihkan kearah lain. Sedikit menunduk.

"Wa'alaikumsalam", sahut mereka berdua, nyaris serempak.

"Ukhtina, maukah nanti engkau pulang bersamaku? Aku bersedia mengantarkanmu pulang", sang pria bertanya pelan. Pandangan sang pria tersebut masih tidak mengarah kepada mereka berdua.

Sang muslimah berjilbab coklat menyahut, "iya", ia jawab pelan, disertai anggukan kecil.

Temannya yang berjilbab putih terlihat sedikit keheranan, alis matanya terangkat. Dalam benaknya, agak sedikit ganjil jika orang yang bukan mahram saling antar-jemput seperti ini.

"Baiklah jika begitu, aku akan menunggumu di parkiran motor", sang pria mengeloyor pergi.

Semakin bingunglah sang muslimah berjilbab putih. Seorang ikhwan-akhwat berboncengan motor bersama. "Oh no..."

"Eh, kamu kok begitu sih, emang dia siapa, eh inget ya, mesti jaga adab-adab pergaulan dunk", sang jilbab putih terlihat bersemangat mengingatkan saudari barunya. Terlihat sepertinya mereka juga baru saja saling berkenalan hari itu. Bla.. bla.. bla... sang wanita berjilbab coklat diceramahi habis-habisan.

"Habis bagaimana, aku sudah terlanjur cinta sama dia", sang wanita membela diri, sebuah pembelaan yang terdengar lemah. Ia tertunduk. wajahnya sayu.

"Oh my God", pekik sang wanita berjilbab putih, "ngga ada cinta sejati sebelum nikah, inget itu ya".

"Eh, jangan-jangan dia itu suamimu?", sang wanita berjilbab putih mulai terlihat ragu.

Sebuah tawa kecil terdengar, sang wanita berjilbab coklat menahan tawanya sembari menutupkan tangan ke mulutnya. Ia terkekeh-kekeh kecil. Tawanya terlepas.

"Iya", katanya sambil tertawa, "mas-ku memang suka ngerjain orang gituh", badannya terguncang menahan tawa.

"Dasar kamu ya", ujar sang muslimah yang berjilbab putih, ia mencubiti perut sang muslimah berjilbab coklat, teman barunya.


Ngikik..
*mencontek ide cerita "Menunggu Kamu"-nya si Desi Puspitasari Ehmmm Yiiihaaaa!

23 comments:

  1. haha... masih bagusan punyaku. halah. hehe... sip de buat mas Ipin ;)

    ReplyDelete
  2. :D datang juga yang punya ide :hihi:

    ya iyalah, kamu kan udah profesional gituh lho ^_^
    mohon bimbingannya ya ;) hihihihi %peace%

    ReplyDelete
  3. dpt ilmu baru...
    hehehe....
    tambah lagi.. masih polos nih...

    ReplyDelete
  4. belum profesional. biasa aja, ah. kalau cantik mah iya. heheh... ^^v
    samasama sedang belajar :)

    ReplyDelete
  5. @urvan
    ilmu apaan va :P

    @desi
    gubraks deh, kayaknya, narsisnya saya butuh belajar juga ^_^

    @nisa
    kritik n sarannya dunk, biar lebih bagus :)

    @nundaadkar
    :D

    @celotehandessy
    thanks ^_^

    ReplyDelete
  6. tinggal merealisasikannya aja...didunia realita antum sudah ditunggu oleh teman-teman akhwat...
    :D

    ReplyDelete
  7. ayo para akhwat buruan daftar..
    sebntar lagi Ipin mo ke kalimantan...
    akhir bulan pendaftaran ditutup...
    :D

    ReplyDelete
  8. @umuazzam
    weks... :D

    @urvan
    hayyah... dasar, promosiin diri sendiri dulu ajah yaw :P
    tp makasih deh atas bantuan promosinya ^_^ hihihihi

    ReplyDelete
  9. promosi lagi..
    buruan...
    hari senin bsok harga naik 25 %
    [iklan property mode ON]

    ReplyDelete
  10. seruuuuuuuuu boleh juga jebakannya.....bikin geeli dech bacanya.

    Tapi bagus kok

    ReplyDelete
  11. biasa aja,

    hm.. kayaknya ipin gak ada bakat jadi penulis humor deh..

    ReplyDelete
  12. @urvy
    hayyah, masih ngerusuh aja disini :toe:
    hush2x.... [mode ngusir: on]

    @ivonie
    makasih atas apresiasinya ^_^
    tapi emang terlalu singkat banget, terlalu cepat, jadi ngga terbentuk emosinya :D

    @nisa
    iya2, tau deh, yang anak FLP, beda dah levelnya :P
    saran dan kritiknya dunk, biar menjadi luar biasa ^_^ %peace%

    ReplyDelete
  13. halah,, gada hubungannya ama FLP,
    emang ipin gada bakat buat melucu ^_^

    makanya kesannya garing gtu.

    ReplyDelete
  14. @bandel..
    ipin itu bidangnya di Romantic... bukan Humor..
    hehe...

    ReplyDelete
  15. @Ulfa
    ember,, kalo masuk humor sih emang gak pantes.

    ReplyDelete
  16. @nisa
    wataw, saya lagi belajar jadi penulis serba bisa nih ^_^
    ini lagi latihan nih, dikasih input2 perbaikan dunk :P

    @urvan
    wekekeke... lagi coba pindah genre ^_^

    ReplyDelete
  17. kita duet aja yuk. bikin romantis lucu. hehe...

    ReplyDelete
  18. @desi
    wah, suatu kehormatan bagi saya klo bisa duet sama dirimu ^_^
    ok2x... tawaran diterima :D
    selanjutanya gimana.? :)

    ReplyDelete
  19. bikin album kompilasi. duet maut dangdut kan? hehe :D

    ReplyDelete
  20. heheheh..... boleh juga tu ilmu ngerjain orangnya...

    ReplyDelete