25 August 2008

[flash fiction] Silence

Tak ingin bicara kata-kata. Terpekur mengamati senja yang tiba agak lambat, kemerahan dan dingin pun menerpa. Ditemani segelas coklat susu hangat yang masih mengepulkan asap, aku menikmati keheningan yang terasa amat menusuk. Ujung-ujung kakiku terasa dingin, begitu juga jemari tanganku. Kueratkan genggamanku pada mug biru muda berlukis laut itu, hangat. Aku mulai bertanya-tanya, apakah jemari tanganmu yang kokoh akan sehangat ini, atau bahkan lebih hangat lagi....
    
Terkesiap atas apa yang kupikirkan, aku beristighfar perlahan. Bagaimanapun, kau adalah masa lalu. Walaupun kehadiranmu seringkali mengganggu stabilitas irama hidupku yang melankolis. Menambah alunan nada lengking yang sering, membuat hidupku makin sendu. Kesendirian ini, keheningan dan kesenduan ini, hanya milikku sendiri..... milikku utuh !!!

---end of woman part---


Melangkah dalam kebimbangan yang sarat, ketika hati meneteskan air mata, ketika duka menggelayuti raga. Melayang-layang dalam benakku, sebuah kisah tentang kita, sebuah cerita yang nyaris sempurna, tentang khayalan yang pernah kita lukis berdua, dengan tinta berwarna cerah, berani. Indah bahagia.

Tertegun sepanjang malam, tegak berdiri dalam diam, mati rasa, karena sisa luka yang masih ada. Menghirup udara yang dingin memenuhi dada, lembab terbalut kabut yang belum juga hilang, masih pekat.

Mentari perlahan menyusup di antara kabut pagi, mengusirnya lembut. Kehangatan datang menyapa, perlahan namun pasti, ia coba merangkul diri. Menghela nafas panjang dan dalam. Berhenti. Diam.

Untuk sebuah nilai yang kita yakini bersama dan harus tetap terjaga, aku kembali melanjutkan langkah, meninggalkanmu sendirian, ditemani cinta, dan bahagia yang akan segera menjelma nyata.

---end of man part---


Syamsul Arifin
25082008

*Untuk sang Ghumaisha, "be great, just like the way you are now" Kedip-kedipin

12 comments:

  1. ...enak banget siy, sempat bikin coklat susu anget... *ngiri, parung dingin banget ni... brrr!* :D

    ReplyDelete
  2. @nverad
    :D hehehehe, enak kan, kamu juga bisa kok :D
    buat apa aja, sambil apa aja, cuma dalam tulisan fiksi doang kan :D

    @cewekimanis
    silakan baca ^_^

    ReplyDelete
  3. kalo mudah menangis termasuk one of the "great" way kah..
    hhhehehhe..sotoy again hehehhehe

    ReplyDelete
  4. @nylla
    ^_^ he3x...
    menangislah kalau memang perlu menangis :)
    tetap semangat ya ;)

    @desi
    hmmmmm.... maksudnya oooow itu apa ya? :D

    ReplyDelete
  5. sedih apanya des :D
    wong ini kisah klise romansa cinta :D

    buat balasannya sendiri ah ^_^


    ---start the third person--- *sarcastic mode: ON* %peace%

    Sedih tercipta setelah mendengar kisah kalian. Kesedihan yang beda. Bukan karena kalian tidak bisa bersatu, bukan. Namun sedih yang terbentuk, karena menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, kebodohan yang terlihat nyata, kekonyolan kalian berdua. Seterang langit siang yang tanpa awan.

    Nilai apa yang kalian percayai? Nilai apa yang harus kalian jaga?
    Bahkan aku sendiri menyangsikan, rasa cinta yang kalian bilang tlah kalian rasa.

    Seperti telenovela dari Amerika latin yang berisi banci-banci kamera. Seperti novel-novel murahan tanpa isi, yang penuh ber-urai-kan air mata dan pelukan pasangan bukan suami-istri. Seperti sinetron menjijikan yang tanpa makna, menjual kemilau negeri khayalan yang berbau busuk dan menyebarkan penyakit, menjejali pikiran dengan romansa cinta murahan para ABG, para pecundang yang lemah tekadnya, miskin jiwanya, hura-hura kesenangannya.

    Dan kali ini, aku menyaksikan langsung, live di depan mata kepalaku sendiri, kisahmu dan kisahnya.

    Kekonyolan yang kalian agung-agungkan, kelemahan yang menghibur, dan kesakitan yang dipelihara.

    Maka kuucapkan selamat. Selamat datang bagi kematian jiwa yang perlahan dan takkan pernah disadari. Enyahlah engkau dari sekitarku, bawalah serta segala kegombalanmu. Menjauhlah, agar aku tidak sempat mencium bangkai dirimu, yang sebentar lagi membusuk mati.

    ---end of third person---

    ReplyDelete
  6. Wake up, bro..
    Ini to hasil 'pelarianmu' ke samarinda...?

    ReplyDelete
  7. @mas is
    wehehehehe... maklumlah mas, lagi iseng2 :D
    *you know me lah ^_^
    pengen nulis tentang safety, tapi masih males :D

    btw, saya ngga melarikan diri dari sesuatu ke Samarinda, tapi sedang mengejar "sesuatu" di Samarinda :P

    ReplyDelete
  8. di doakan, insya Allah dimudahkan...

    ReplyDelete