03 August 2008

[puisi] Aku juga Butuh Cinta

Kenapa engkau hanya mengatakan cinta kepadanya..?
Kenapa tidak engkau katakan cinta kepada diriku pula..?

Kenapa ketika engkau berbicara cinta, bayangan yang selalu muncul di benakmu adalah bayang sang kekasih yang seusia dan cantik rupa..?
Kenapa tidak muncul gambaran diriku yang menggigil kedinginan diterpa hujan sore tadi..?

Kenapa ketika engkau mengungkapkan cinta, yang engkau lakukan adalah membeli coklat dan setangkai bunga yang harum baunya..?
Padahal terkadang, yang kubutuhkan adalah cukup dengan engkau menyeka air mata yang mengalir terus dari mata..?

Kenapa engkau berbicara cinta layaknya seorang bocah kecil yang terkena propaganda cinta picisan telenovela..?

Kemana cinta yang universal buat kami semua..?
Buat bocah-bocah yang berdiri di jalan raya
Buat anak-anak yang telah ditinggal wafat orang tuanya
Buat ibu-ibu tua yang kesulitan menyalakan kompor dapur karena tidak memiliki suami di samping mereka yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

Kemana cinta buat diriku..?
Wahai pria yang mengaku pujangga cinta...


03082008
-ipin4u-
*ketika bayangan anak-anak jalan berkelebat di kepala, dan artikel seruan kepada pemuda Islam-nya DR Yusuf Qardhawi terangkat kembali ke permukaan kepala*
Hiks, tertampar pemikiran sendiri... T_T Astagfirullah hal adzim...

9 comments:

  1. hiks... jadi inget jaman dulu [saat menjadi bocah2 itu]...

    astagfirullah...

    ReplyDelete
  2. tantangan buat kita yang mengaku penebar cinta pin *astaghfirullah jd inget btp kikirnya mengingat mereka padahal do'a pun akan jd kado terindah buat mereka ya

    ReplyDelete
  3. Emang ada gituh air mata yg ngalir dari hidung??? hehehe *ngeganggu aja nih gw hehe

    ReplyDelete
  4. ada mba kalo lagi flu bin pilek ;D... tp namanya bukan air mata lagi

    ReplyDelete
  5. Kalau berbicara cinta, maka apa yang muncul pada pikiranmu?

    ReplyDelete
  6. Ipiiiiin, biar anak-anak, fotonya tetap cantik lhooo... ndak boleh diliatin terus, hayooo

    ReplyDelete
  7. ketika seorang lelaki tua itu
    dengan kekuatan kesabaran menarik gerobaknya
    ------
    ketika anak kecil itu
    dengan riang bercerita
    berlarian melarikan mangkuk ngemisnya
    ------
    ketika nenek tua itu
    tak lagi menyimpan daya
    karena mungkin juga dia seorang janda
    -----
    hanya terbersit di dalam dada
    nyeri terasa dengan bumbu sedikit tetesan air mata
    meminta kepada Sang Rabb
    segerakanlah Khilafah-Mu

    ReplyDelete