Ketika harapan tak jua menjelma nyata
Kemana lagi
:tawakal
Ketika cinta kehilangan kekuatannya
Kepada siapa lagi
:iman
Ketika "aku" dan "kamu" tidak bisa menyatu menjadi "kita"
Mungkinkah akan ada sesosok "dirinya"..?
:takdir
* * *
“Have you lost your trust on our feeling?” she whispers to the dark night, her voice draw a painful feeling held inside.
“I can’t. We just cross the line too much,” I reply.
“You can tell me that now!” -upset.
The sounds of a deep breath are heard, filling-up the silence.
“I think.., it’s about the time for us to start learning”
“Learn to forget you..?”
“Learn to love the right person, your husband,” I said in a clear and unemotional tone, hoping that there will be a bright and blessed future, for both of us.
The night wind shift the mango branch, some old brown leaves are falling down, hitting the cold ground.
---000---
Metropolis city, 12 April 2009
Syamsul Arifin
oh ya, puisi di awal coretan ini terinspirasi oleh puisinya bu Helvy Tiana Rosa ^_^
ReplyDelete:).....
ReplyDeleteAda novel...duh lupa judulnya...settingnya di Turki kalo gak salah...ada kutipan dari novel tsb...kurang lebih "Bukan menikah dengan orang yang kita cintai tapi cintailah orang yang menikah dengan kita..." :) gitu kata pesannya bijak....
ReplyDeleteya, pesan itu bagus, tapi mungkin akan lebih baik lagi kalau pesannya adalah: menikahi orang yang anda cintai ^_^ hehehe
ReplyDeleteMenemukan belahan tulang rusuk yg tlah lama prgi kayakny lbh menyenangkan...hehehe...spechless aja dah coz sjauh ini blum ada akhwat idaman lain...halah2x...masih pure nunggu biodata dri ustadz...he2x
ReplyDeletekaya biasa...cool....
ReplyDeletemmmmh.... capek deh... :)
ReplyDelete