05 April 2009

Kenikmatan Dunia

"Andaikata dunia ini di sisi Allah dianggap menyamai -nilainya- dengan selembar sayap nyamuk, niscayalah Allah tidak akan memberi minum seteguk airpun kepada orang kafir daripadanya." (riwayat Termidzi)

 

Maksudnya: Andaikata dunia ini bagi Allah dianggap masih ada nilainya sekalipun amat rendah, tentu orang kafir tidak akan diberi kenikmatan yang sekecil-kecilnya pun di dunia ini. Tetapi oleh sebab dianggap oleh Allah tidak berharga sama sekali, maka banyak saja orang kafir yang berlebih-lebihan rezekinya. [Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi]

 

"Tidaklah dunia ini kalau dibandingkan dengan akhirat, melainkan seperti sesuatu yang seseorang di antara engkau semua menjadikan jarinya masuk dalam air lautan, maka cobalah lihat dengan apa ia kembali -yakni, seberapa banyak air yang melekat di jarinya itu. Jadi dunia itu sangat kecil nilainya dan hanya seperti air yang melekat di jari tadi banyaknya." (Riwayat Muslim)

 

Kenikmatan-kemewahan dunia bukanlah suatu hal yang terlarang, apalagi kalau didapat melalui cara-cara yang benar, telah ditunaikan hak-hak-nya, dan dipergunakan untuk hal-hal yang baik.

 

Saya hanya ingin mengingatkan, kepada diri saya sendiri khususnya, agar jangan tertipu oleh segala macam kenikmatan dunia, hingga akhirnya berani melewati batas-batas yang telah Allah SWT tetapkan. Pesona harta, jabatan, dan wanita, jangan sampai memperdayai kita, karena tiadalah semua kenikmatan-kebahagiaan-kesenangan dunia ini ada artinya, jika dibandingkan dengan akhirat kelak.

 

Dari Anas RA. pula, katanya: "Rasulullah SAW. bersabda: "Akan didatangkanlah orang yang ter-enak kehidupannya di dunia dan ia termasuk golongan ahli neraka pada hari kiamat nanti, lalu diceburkan dalam neraka sekali ceburan, lalu dikatakan: "Hai anak Adam -yakni manusia, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kebaikan –keenakan sekalipun sedikit? Adakah suatu kenikmatan yang pernah menghampirimu sekalipun  sedikit?" Ia berkata: "Tidak.demi Allah, ya Tuhanku" -yakni setelah merasakan pedihnya siksa neraka, maka kenikmatan-kenikmatan dan keenakan-keenakan di dunia itu seolah-olah lenyap sama sekali.

Juga akan didatangkanlah orang yang paling menderita kesengsaraan di dunia dan ia termasuk ahli syurga, lalu ia dimasukkan sekali masuk dalam syurga, lalu dikatakan padanya: "Hai anak Adam, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kesengsaraan, sekalipun sedikit? Adakah suatu kesukaran yang pernah menghampirimu sekalipun sedikit?" Ia menjawab: "Tidak, demi Allah, tidak pernah ada kesukaranpun yang menghampiri diriku dan tidak pernah saya melihat suatu kesengsaraan pun sama sekali," -yakni setelah merasakan kenikmatan syurga, maka kesengsaraan dan kesukaran yang pernah diderita di dunia itu seolah-olah lenyap sekaligus. (Riwayat Muslim)

 

Bersabarlah selama di dunia, bersabar saat menerima musibah, bersabar dalam mengerjakan kebaikan (dan teruslah istiqomah di dalamnya), dan bersabar dalam menahan diri dari perbuatan kemaksiatan.

 

Raihlah kemenangan dunia melalui cara-cara yang diridhoi-Nya, dan persiapkanlah kemenangan di akhirat nanti dengan amal ibadah terbaik kita.

 

 

 

---000---

 

Samarinda, 5 Maret 2009

Syamsul Arifin

8 comments:

  1. Beramallah di dunia layaknya kita akan mati hari esok,..namun seringkali kita bahkan lupa akan kematian itu sendiri,..aibat kenikmatan dunia itu sendiri,...astaghfirullahaladziim waatuubu ilaiih.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih atas tulisannya, mengingatkan aq juga betapa dunia itu tdk berharga walaupun msh terasa indah dimata dan dihati hikshiks

    ReplyDelete
  3. jazakalloh khoiron akhi, semoga memang kita dapat merenungi dan dapat menjalankan tugas kita dg lebih baik, yaitu jadi hambaNYA yang melaksanakan semua perintahNYA dan menjauhi laranganNYA. amin... :)

    ReplyDelete
  4. iya...lagi bersabar menunggu ^_^..... semoga (.......) amiin ..... hehheh..malu kalo ditulis...

    ReplyDelete
  5. bagus banget tulisannya.. saya share tak apa ya? untuk kebaikan bukan? semoga banyak yang bisa memetik manfaatnya.. amiin :) terimakasih ya..

    ReplyDelete