26 October 2007

Menguji Ukhuwah

"Ukhuwah merupakan kekuatan iman yang melahirkan perasaan kasih sayang yang mendalam, cinta, penghormatan dan rasa saling tsiqah (baca; saling percaya), terhadap seluruh insan yang memiliki ikatan aqidah Islamiyah yang sama dan juga yang memiliki cahaya keimanan dan ketaqwaan.." Dr. Abdullah Nasih Ulwan : (1997 : 5)

Kita sudah sering mendengar mengenai makna ukhuwah dalam kehidupan kita, namun, sudah berapa besarkan makna itu tertanam dalam hati kita?

Ukhuwah bukan sebuah teori ataupun rumusan di tataran ilmu pengetahuan saja, namun ia lebih merupakan sebuah amalan dan buah dari keimanan seseorang terhadap Allah, RasulNya, dan kepercayaan terhadap nilai-nilai Keislaman yang dianut seseorang.

“Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara” (QS: Al Hujuraat: 10)

Sudah banyak materi yang kita dapatkan mengenai ukhuwah, dan dengan mudah kita bisa temui materi-materi dengan topik ukhuwah, namun sekali lagi, seberapa berbekaskah bahan-bahan itu dalam hati dan amalan kita.

Tingkatan paling rendah dari ukhuwah adalah salamatus sadr dan bersifat hudznuzon (berprasangka baik) terhadap saudara-saudaranya.

Jangan sampai, kita tergolong kedalam orang-orang yang pernah dicatat perilakunya di dalam al Qurannul Karim.

"(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar." Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman, dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS: An Nuur: 15-18)

Baca Sirah Nabawiyah (Sejarah Nabi Muhammad saw) untuk penjelasan asbabun nuzul atau cerita dibalik layar mengenai turunnya ayat ini untuk penjelasan lebih lanjut.

Dalam pendapat pribadi saya, sungguh sangat luar biasa apa yang telah mereka lakukan, padahal di sisi mereka masih hidup seorang utusan Allah, dan suami dari orang yang telah digosipkan.

Dan sungguh, pesan tersebut bukan hanya untuk mereka yang berada dalam rentang waktu diturunkannya ayat tersebut, tapi untuk kita semua, perhatikanlah bagaimana Allah menyatakan bahwa Ia memperingatkan hal tersebut kepada orang-orang yang mengaku beriman..!

Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang teruji tingkatan ukhuwahnya dan lolos dari segala prasangka buruk dan rasa "tidak nyaman" terhadap sesama kaum muslimin... insya Allah

Hal ini tidak sembarangan lho, sebab "hanya" dengan bersikap hudznuzon dan salamatus sadr (berlapang dada terhadap saudaranya, membersihkan diri dari rasa2 yang dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian) terhadap saudara kita, bisa membawa kita ke surga.

Semoga kita bisa memasuki surgaNya dengan sesuatu yang "sesederhana" berlapang dada dan berprasangka baik terhadap saudara-saudara kita... amin

4 comments:

  1. Wah... Aline termasuk gak ya? Hehehe...

    ReplyDelete
  2. "Sesungguhnya orang2 mukmin bersaudara.."
    Betuull... kita bersaudara kan? He3x

    ReplyDelete
  3. iya, insya Allah Aline termasuk kok :)

    ReplyDelete
  4. permisiiiiiii....saya copy yaa...thanksss....

    ReplyDelete