Lampu trotoar suram menyinari langkah. Langit cerah tanpa awan, beberapa bintang menghiasi malam, meski bulan masih jauh dari bulat yang menawan.
Telapak kaki kecil terdengar di belakang, mengikutiku. Aku berhenti, ia pun ikut berhenti. Aku kembali berjalan, ia pun berjalan kembali. Jarak kami mungkin hanya sekitar tiga meter.
Aku menoleh kebelakang. Ia menghentikan langkahnya.
"Hai, aku Ipin", ia terlihat malu.
"Aku Lulu", jawabnya pelan.
"Hai Lulu", aku mengubah posisiku, setengah berjongkok, setinggi dirinya.
"Ada yang bisa ku bantu?", tanyaku sambil tersenyum.
Hening sejenak. Ia menyatukan kedua jari telunjuknya, mengoyang-goyangkan badannya ke kiri-ke kanan, terlihat ragu dan malu.
"Ya sudah, kalo ngga ada yang bisa kakak bantu, kakak pergi dulu ya", aku membalikkan badan, bersiap melanjutkan perjalanan.
"Kak.."
Aku kembali memalingkan badan.
"Ya"
"Maukah engkau menggendongku sampai ujung persimpangan itu", tangannya yang kecil menunjuk perempatan yang berjarak sekitar lima puluh meter di depan. Aku tersenyum.
"Baiklah, gendong belakang kan ya?", ia mengangguk.
Aku memposisikan badan setengah berjongkok membelakangi dirinya. Tubuh kecilnya melompat di punggungku. Beratnya mungkin hanya sekitar tiga puluh kilogram. Usianya mungkin baru sekitar lima tahun. Gadis cerdas yang pemberani, batinku bergumam.
"Huff, kita berangkat", aku berdiri dan melangkah pelan.
Kami berjalan tanpa berbicara, aku pun tidak tahu harus berbicara apa.
Sesampainya di perempatan jalan yang diminta, aku menurunkannya.
"Nah, sampai juga kita", kataku terengah-engah. Lumayan buat olah raga.
"Nah, sekarang pulang ke rumahmu ya, hati-hati di jalan", aku berpesan sambil membelai kepalanya.
"Kak, mampirlah ke rumahku, dan bawalah ibuku pergi dari rumah", perkataan yang mengejutkan hatiku.
Aku bingung harus menjawab apa.
"Ayahku suka memukuli ibu, dan aku jarang digendong dan dibelai ayahku. Aku ingin kakak menjadi ayahku"
Mataku sedikit terbelalak mendengar perkataannya. Lugas dan jelas.
"Adik kecil sayang, maaf ya, kakak sudah menikah", aku merendahkan tubuhku.
Raut wajahnya menampakkan kekecewaan.
"Tapi tenang saja, kamu tetap bisa kakak gendong dan belai kok besok-besok", ku pegang pundaknya, mataku sejajar dengan matanya.
Dia diam saja.
"Ya sudah kalau begitu, aku pulang dulu ya kak", ia berpaling dan berlari kecil ke arah kiri.
"Oh ya, kalau besok mungkin kita belum tentu akan bertemu. Terima kasih atas tumpangannya", ia melambaikan tangan. Rambut pirang kuncir duanya melambai-lambai, hilang di tikungan.
***
Keesokan harinya, hari minggu, aku sedang bersantai di rumah, membaca koran minggu. Sebuah berita mengejutkan diriku.
"Seorang ibu beranak satu, kabur menghilang, setelah membunuh suami yang sering mabuk dan memukulinya"
Tempat kejadiannya di simpang empat, dekat rumahku.
---00---
Samarinda, 1 September 2008
Syamsul Arifin
ehm... terinspirasi dr sebuah berita dikoran pin? :)
ReplyDelete:) bukan kok, ini karena inspirasi dadakan aja :D
ReplyDeletejalan cerita dan ending yang aneh ya :D
iya, ga nyangka trnyata adik kecil minta Ipin bwt jd Ayahna... hehe..
ReplyDeleteyang lebih ngga nyangka lagi, di cerpen ini, saya sudah menikah :D
ReplyDeleteoh ya, sebetulnya (sepertinya sih) ide cerita ini muncul (cepat) karena "tantangan" seseorang teman di website forum myQuran, yang bilang cerpen2 saya romantis (yang ngga realis) :D
*setelah ia baca cerpen "cinta dan luka"
yaaa... mudahan ini "yang lebih ngga nyangka lagi, di cerpen ini, saya sudah menikah :D" menjadi doa...
ReplyDeletehe...iya, td spt mikir jg "trnyata benar ipin jd nikahna" :)
ReplyDeletebtw seperti apa si cerpen yg romantis yg ga realis itu? kasih linkna dunk pin...
@rahmi
ReplyDeleteamiin :D
*inilah yang namanya fiksi :D
@chicbee
ada kok d MP ini juga, mundur aja tiga langkah
*dah kayak maen monopoli :D
cek previous3x ^_^
tapi komentar yang buat saya tertantang aslinya ada di:
http://myquran.org/forum/index.php/topic,42877.0/html
*myQuran >> forum >> Seni dan Budaya Islam
di myQuran, ID saya adalah: ipin4u
gabung ya disana ^_^
:)
ReplyDeletesemoga Allah memberi hidayah kepada si Ibu
dan mengampuni dosa dosanya
kemiskinan memang amat dekat dengan kriminalitas..
keluarganya miskin ya?
:)
btw nice cerpen
padahal saya mau kasih komen gini
ReplyDelete"Hmmmm, bilang aja sebenernya mo nolak janda.. :p "
@aishcha
ReplyDeleteamiiin ^_^
*btw, ini fiksi doang kok :D bukan terinspirasi dari kisah nyata :)
bukan keluarga miskin, tapi isu tentang KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang ingin saya sorot disini :)
@rahmi
wew, bukan nolak janda, tapi di cerpen ini memang sang ibunya anak itu belum cerai
maklum, namanya juga anak2, jadi pikirannya pendek, dia anggap bahwa bisa seperti itu aja, menyelamatkan ibunya, dan bisa segampang itu aja, menikahi orang yang sudah bersuami ^_^
halagh.. tambahin dunk ceritanya..
ReplyDeletetu ibu akhirnya dah cerai, n si anak meminta ipin jadi bapaknya...
zizizizi
nanti ipin berpoligami.... :D
ReplyDeletexixixixixi