Oleh: Syamsul Arifin
Mudik adalah kegiatan perantau untuk kembali ke kampung halaman. Pada hari raya Idul Fitri seperti yang Insya Allah akan kita alami nanti, nuansa mudik sudah sangat terasa kental. Persiapan-persiapan bahkan sudah dilakukan dari jauh-jauh hari, karena seperti pada tahun-tahun sebelumnya, nuansa mudik menjadi suasana yang sangat ramai, peak season.
Pemesanan tiket bahkan sudah dilakukan dari beberapa bulan sebelumnya, menghindari kenaikan harga yang berlebihan. Pembelian oleh-oleh untuk
Mudik bisa berarti pula kembali ke akar kebudayaan kita, ke tempat dimana kita dilahirkan, di daerah yang menjadi asal muasal keluarga besar.
Mudik ke Kampung Akhirat
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al-An'aam: 32)
Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? (QS. Al-A'raaf: 169)
dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya? (QS. Yusuf: 109)
Tidakkah kita memiliki rasa rindu pula dengan kampung akhirat kita? Tidakkah kita ingin menikmati
Maka, sudah seberapa baik perbekalan yang telah kita persiapkan? Bahkan, sudah sampai seberapa siap diri kita tuk menghadapi perjalanan panjangnya?
Padahal, akhirat adalah kampung dengan satu pintu saja, sekali kita melewatinya, maka sudah pasti dan tidak akan mungkin, kita bisa kembali lagi ke dunia.
Imam Ali bin Abi Thalib KW, pernah berkata, “sesungguhnya kita berada pada hari dimana hanya ada amal tanpa ada perhitungan, dan sesungguhnya kita menuju hari dimana hanya ada perhitungan tanpa ada amal”.
Mari kita jadikan dunia ini sebagai ladang tuk mengumpulkan perbekalan mudik kita ke kampung akhirat. Semoga ia mencukupi sehingga kita mendapatkan tempat yang terbaik disana. Allahumma amin.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [QS. An-Nahl: 30-32]
Jadikan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ini menjadi hari-hari pengumpulan bekal mudik ke kampung akhirat kita, dan tidak cukup sampai disitu, jadikan seluruh sisa usia kita, menjadi ajang
Ya Rabbi, hamba lemah, maka kuatkanlah hamba…
---000---
21 September 2008
Astagfirullah hal adzim. Semoga mendapat husnul khatimah, dan bisa selamat melalui dunia ini dengan tanpa celaka…
hmm.....keliatannya baru sedikit nih peersiapanku :(
ReplyDeleteGa mudik beneran,pin?
ReplyDeleteTfs ya,huaa kudu bnyk evaluasi
Ga mudik beneran,pin?
ReplyDeleteTfs ya,huaa kudu bnyk evaluasi