"Hai nona, bagaimana kabarmu?"
Wajah yang disapa tetap diam seribu bahasa, tanpa ada perubahan ekspresi di wajahnya, ia terus melajukan langkah tanpa kata.
"Hai, apakah engkau tidak mendengarku?"
Air muka wajahnya tidak berubah. Wanita itu tetap acuh. Pandangannya masih lurus menatap tujuan perjalanannya.
"Aku tahu engkau pasti mendengarku"
"Oh ya, saya hanya ingin engkau tahu bahwa aku mencintaimu", lanjutku.
"Tiap tangkai mawar yang kau temukan di pintu depan rumahmu, itu aku lho yang menaruhnya disana", aku tersenyum bahagia, masih berjalan disampingnya, menatap wajahnya yang dingin tanpa emosi.
"Ku mohon bicaralah padaku", aku berdiri di depannya, merentangkan tanganku lebar-lebar.
"Ya. Apakah kamu sedang berbicara padaku", ia menatap mataku. Seperti baru saja mendengar suara serakku.
"Aku ingin menjadi kekasihmu"
"Buat apa?", ia mengangkat alis matanya.
"Apakah engkau sungguh mencintaiku", tambahnya.
"Iya. Apakah tidak cukup bukti cinta yang ku berikan selama ini?"
"Puisi yang memenuhi kotak suratmu. Bunga yang selalu segar di depan pintu rumahmu. Coklat berbentuk hati yang selama ini kau cicipi"
"Aku ingin lebih", wanita berparas putih itu berkata.
"Apa saja untukmu", aku membalas cepat.
"Aku ingin jantungmu"
Aku terbelalak.
"Tapi aku tidak bisa hidup tanpa jantungku"
"Berarti engkau tidak sebegitu mencintaiku"
Sang wanita menabrak salah satu tanganku. Bergegas melanjutkan langkah.
"Baiklah", aku berkata setengah berteriak, membalikkan badanku menatap punggung, yang kini menghentikan ayunan langkahnya.
Aku mengeluarkan sebilah belati dari kantung belakang celanaku. Pisau yang ku gunakan tuk memotong bunga, kini akan beralih fungsi.
Aku merobek kancing baju, dan menembuskan benda metal itu ke dada sebelah kiri atas.
Darah muncrat, sakit tak terkira. Aaaargh....
Terlihat jantungku masih berdetak memompakan darah, semakin lama semakin pelan. Ku masukkan tanganku pada celah rusukku. Ku tarik cepat.
"Ini untukmu", tanganku berlumuran darah.
Pandanganku perlahan-lahan menjadi gelap. Kepalaku menjadi ringan. Aku tidak bisa menahan beban tubuhku. Terjatuh mencium jalanan batu.
Darah tergenang. Sayup-sayup ku dengar perkataan.
"Engkau memang benar-benar sudah gila karena cinta"
Telapak kaki menjauh terdengar semakin pelan. Aku tak bernafas lagi.
---000---
Samarinda, 9 September 2008
Syamsul Arifin
*sadis amat ya* :toe: :toe: :toe:
Semoga kita terhindar dari menjadi penyakit "gila" akibat "cinta" yang akhirnya malah akan mematikan kita ;)
gila beneran
ReplyDeleteckckckckckc
Jika banyak orang yang "gila" akibat "cinta", kayanya pusat jantung banyak kebanjiran jantung gratis untuk ditransplantasiin buat yang ngebutuhin...
ReplyDeleteberguna juga ternyata he2 ^___^
gila...karena ngantuk...hoaaaaahhmmm.. :p
ReplyDeletejd inget sm pirates of carribean..xixi
ReplyDeletejd inget sm pirates of carribean..xixi
ReplyDeletetoe apaan si, mas Ipin?
ReplyDeletehehe... jadi bagus. kelihatan semakin kaya tekniknya ^^
toe itu gubraks (iconnya myQ)
ReplyDelete*kok gw yang jawab ya :D
@novi
ReplyDeletewehehehe, ini kan cuma fiksi, dan analogi aja kok ;)
@fathia
walah, klo ngantuk itu tidur atuh :P
@asty
yang edisi mana..? dan yang ceritanya gimana..? :D
@desi
dah dijawab sama sekretaris saya kan ^_^
*toe itu adalah salah satu ikon myQ
bentuknya seperti ini:
makasih atas apresiasinya, kritik2nya dunk ;)
n selamat atas novelnya yang di FTV-kan ^_^
--------
info tambahan:
cerpen ini terinspirasi dari judul bukunya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "membunuh orang gila", karena waktu itu direferensiin buat beli sama desi, tapi ngga ketemu2 di gramed :D
sama karena lagi baca Bukavu, kumpulan cerpen2nya bu Helvy Tiana Rossa, keren, cerpen2 beliau kuat personifikasinya, dan halus ;)
tentang cerpen ini, memang sengaja dibuat seperti ini, tapi pada dasarnya ini cuma analogi aja, perumpamaan
karena dalam kehidupan, kadang kita "dibutakan" oleh yang katanya bernama "cinta"
rela meninggalkan banyak hal, dan rela melakukan banyak hal2 yang kurang baik, karena alasan tersebut
pernah baca koran, bahwa saking cintanya sama suami, seorang istri membantu suaminya memperkosa cucunya :toe:
karena alasan cinta seorang pria meninggalkan keluarganya; karena alasan cinta, seorang wanita merelakan kegadisannya diberikan pada sang pacar; melakukan hal2 yang dilarang, dll
itulah yang saya maksud dengan "cinta" pada orang "gila" yang bisa membunuh dirinya sendiri.
terima kasih semuanya atas komentarnya ;)
mohon saran dan masukannya ^_^
ketinggalan komentnya :D
ReplyDelete@nerspuri
walah :D ngambil jantung itu juga cuma sebuah perumpamaan kok :D
Pria yang mau memberikan apapun untuk yang dicintainya. Romantis euuy. (lho?)
ReplyDeletepirates carribean yg ke 2 atw 3 ya.. pokokny yg tentang bajak laut berhati dingin..yg naro jantungny dlm sbuah kotak.. yg mw bebas dr kutukan dia mesti nusuk c jantung yg masih bdetak..
ReplyDeleteSerem. Iya ya.
ReplyDeleteNyari buku puisi pak sapardi dimana ya? Katanya terbitan grafindo.
Bukavu yang seru negeri tanpa senyum.
@mba dyah
ReplyDeletemelihat dari kacamata yang berbeda ya ^_^ hehehehe
hmmmm, benar juga ya :D
@asty
ow, begitu toh :D
sepertinya sih belum nonton, tapi sepertinya seruw ^_^
@akupetta
kata si desi sih di gramedia juga ada kok :)
klo saya belum tamat bukavu-nya, tapi sampai sekarang yang bagus yang judulnya Cut Vi ^_^
Pin.. asty ngoleksi Pirates of Carribean sm Hannibal n derivatnya..
ReplyDeleteCinta memang gila....
ReplyDeleteCinta, setan apakah selain engkau?
ReplyDeleteMakanya....jangan tumbuhkan cinta untuk selain Allah. Cinta sejati akan tumbuh karena ketaatan...."kan ku jaga hatiku, dan akan ku persembahkan hatiku hanya kepada orang yang memiliki hak atasku, yaitu suamiku kelak..."
ReplyDelete@asty
ReplyDeletesayang kita jauhan, klo deket, saya pengen pinjam :D
@dharma
weleh, cinta yang benar mah ngga gila ^_^
@nabilatulzahwa
hmmmm, ya kira2 begitulah ^_^