"Ngga kok, gw masih anak buah disini, belum jadi bapak buah, hehehe"
Sebuah jabatan yang tinggi dan penting, tentu tidak bisa sedemikian saja diraih dalam satu malam, melalui keajaiban. Kecuali kalau kita sendiri yang memiliki perusahaan/usahanya. Apalagi kalau kita mengaktualisasikan diri di perusahaan yang sudah stabil dan mapan.
1. Pengetahuan
Seorang atasan memang sudah sepantasnya memiliki pengetahuan yang lebih banyak dari bawahannya. Meskipun tidak harus juga sih, mengetahui semua hal. Karena mungkin saja, beberapa hal lebih dipahami/diketahui sang bawahan.
Tapi secara umum, kita harus bisa meningkatkan pengetahuan terus menerus, kalau ingin meningkatkan pula karir kita, karena semakin tinggi jabatan yang akan dipegang, maka akan semakin besar tanggungjawabnya, dan akan semakin besar juga dampak akibat keputusan yang ia ambil. Disinilah pengetahuan itu akhirnya mengambil peranan. Untuk bisa membuat keputusan yang tepat, langkah yang benar, inovasi yang brilian, dan solusi yang jitu, membutuhkan ilmu pengetahuan yang luasnya.
Karena itulah, jangan pernah berhenti belajar, ikuti perkembangan bidang yang anda geluti, baca-baca referensi terkait, belajar dimana saja, kapan saja, berguru kepada siapa saja. Pokoknya, ketika kita berhenti belajar, maka sudah pasti kita akan berhenti berkembang.
A fast learner.
2. Pengalaman (???)
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Learning by doing. Kita belajar jauh lebih banyak ketika sudah menjalaninya sendiri.
Berlatih, trial and error, salah, gagal, adalah wajar, toh dengan itu kita bisa mendapat banyak pelajaran lewat pengalaman-pengalaman yang kita lakukan.
Pengalaman ngga juga harus kita lakuin sendiri, sharing dengan para senior, belajar dari pengalaman yang sudah pernah terjadi, juga bisa jadi salah satu cara untuk menambah pengalaman, minimal "mencuri" pengalaman orang untuk ditambahkan di dalam tabungan pelajaran kita.
3. Visi yang Besar
Start with the end in the mind. Beranilah bermimpi. Miliki ambisi untuk beranjak naik posisi. Visi yang di-break-down dalam langkah-langkah yang aplikatif, berjenjang, rasional dan terpadu untuk meraih tempat yang diinginkan. Tentu melalui langkah-langkah yang positif, sehat dan dibenarkan.
4. Etos Kerja yang Baik
Semua orang tentu suka dengan para pekerja yang profesional, cepat tanggap, inovatif, bersemangat, dan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berada di dalam lingkupnya dengan baik. Orang-orang yang bekerja dengan penuh gairah, working with passion.
5. Tanamkan Sikap/Karakter Seorang Pemimpin yang Hebat
Dengan posisi sebagai anak buah, buatlah daftar, sikap-sikap seperti apa sajakah yang kita senangi dari seorang atasan. Memiliki perencanaan kerja yang matang dan tersusun rapi; mampu menganalisa kondisi saat ini dan meramalkan langkah-langkah yang terbaik untuk menghadapi masa datang; memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik; mampu mengarahkan para bawahan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien; bisa membangun tim/bawahan, baik secara individu maupun sebagai sebuah kelompok kerja; motivator/inspirator; dst.
Nah, mulai dari saat ini, tanamkan sikap-sikap seorang pemimpin yang baik dalam diri kita, pupuk dan rawatlah, hingga jika saatnya telah tiba, ia telah berdiri kokoh dan kuat dalam diri kita, seorang pemimpin yang berkarisma, seorang atasan yang ideal.
6. Doa dan Ibadah
Lho, kok masukin point terakhir ini sih..? Apa alasannya..?
Hehehehe, terserah dunk,
*alasan yang ngga banget nih* ^_^ hihihihi
Ginih-ginih-ginih, Harus selalu ada porsi bagi dunia, namun jangan juga melupakan porsi akhirat kita. Work hard, boleh, tapi pray hard, harus juga dunk. Jangan sampai pekerjaan yang kita lakukan, melalaikan kita dari jatah yang harus kita persembahkan sebagai seorang hamba. Karena pekerjaan, pasti tidak akan ada habisnya, sedang umur kita, pasti akan habis suatu saat nanti.
Ngga masalah sekarang jadi anak buah, tapi suatu saat nanti, kita akan jadi bapak buah yang handal, hehehe, insya Allah..!
Semangats ^_^
Samarinda, 5 Desember 2008
-Syamsul Arifin-
hehe....
ReplyDeletebenar!
(berusaha menjadi bapak buah!)
@dyasbaik
ReplyDeletekamu bukannya harusnya jadi "ibu buah" :D hehehe
%peace%
*masa mau jadi bapak juga sih :toe: :D
eenngggg....
ReplyDeleteSEMANGATS!
ReplyDeletesekarang musim buah apa ya?
Semangka alias semangat ya kawan! Hehe.
ReplyDeleteSEMANGATZZZ
ReplyDeleteSEMANGATZZZ
ReplyDeleteSEMANGATZZZ
ReplyDeleteSEMANGATZZZ
ReplyDeleteSEMANGATZZZ
ReplyDeletehihi...
ReplyDeleteKalau di O Channel , yang ada juga work hard, play hard ...
ReplyDeleteJadi pagi kerja , malam dugem ... halah... mo dugem di mana di Alaska ?
Kidding my bro ...
Jadi kapan neh, diwujudkan visi nya ....?
Jd anak buah yg bs mimpin bpk buah gmn??hehe..peace ah..
ReplyDeletekalau cewek?
ReplyDeletejadi ibu buah ya:D
Semangat !
ReplyDeleteada yang ketinggalan :D
ReplyDeleteada point lain yang tertinggal :ehm:
*diselipin diantara "etos kerja" dan "ibadah" deh ^_^
5. Tanamkan Sikap/Karakter Seorang Pemimpin yang Hebat
Dengan posisi sebagai anak buah, buatlah daftar, sikap-sikap seperti apa sajakah yang kita senangi dari seorang atasan. Memiliki perencanaan kerja yang matang dan tersusun rapi; mampu menganalisa kondisi saat ini dan meramalkan langkah-langkah yang terbaik untuk menghadapi masa datang; memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik; mampu mengarahkan para bawahan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien; bisa membangun tim/bawahan, baik secara individu maupun sebagai sebuah kelompok kerja; motivator/inspirator; dst.
Nah, mulai dari saat ini, tanamkan sikap-sikap seorang pemimpin yang baik dalam diri kita, pupuk dan rawatlah, hingga jika saatnya telah tiba, ia telah berdiri kokoh dan kuat dalam diri kita, seorang pemimpin yang berkarisma, seorang atasan yang ideal.