06 December 2008

"Menundukkan" Pandangan

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An-Nuur: 30)

 

Susah "menjaga" pandangan, ada ajah godaannya. Selain datang dari diri sendiri, cobaan yang datang dari luar, juga ngga kalah kuat. Gaya berpakaian yang 'wah', trend minimalis, pengetatan dan transparansi yang bukan pada tempatnya, jadi kendala tersendiri.

*kalau pengetatan anggaran dan transparansi keuangan, mah bagus2 aja, tapi kalau dipakai di gaya berpakaian, wah bisa kacaw nih*

 

Sulit? memang. Berat? siapa bilang mudah. Tapi apakah tidak mungkin jaga hati..?

 

Beberapa hal yang bisa kita lakuin untuk bisa menjaga diri dan hati.

 

 

Pertama, jangan turuti pandangan mata

 

Ya sebagai pria yang normal, memang agak-agak berat untuk bisa menjaga pandangan. Terutama kalau pemandangannya itu gratis (alias ngga diminta) :D

 

Dan sekarang, hal-hal yang seperti ini banyak banget, wanita keluar rumah pakai celana pendek (celana pendek sekalih,-red), bukan cuma memperlihatkan aurat, tapi juga mengumbar syahwat.

 

Sehingga berkatalah orang-orang yang ada penyakit di hatinya, "sayang kalau rezeki dibiarin mubazir ngga diliatin".

*gubraks deh, rezeki apaan, ada juga bagi-bagi kemaksiatan*

 

Nafsu itu ibarat kuda yang akan masuk kandang. Lebih mudah menghalaunya ketika ia belum masuk ke dalam kandang, karena ketika ia telah masuk ke kandang, kamu akan kesulitan menariknya mundur keluar.

 

Begitu melihat yang "rada-rada ngga bener", langsung alihkan pandangan, atau kalau tidak, tundukkan pandangan aja.

 

Karena imbalannya juga gede lho,

 

Rasulullah bersabda dengan membawakan firman Allah dalam hadits Qudsi: "Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya." (HR. Al Hakim)

 

Wah, mumpung sekarang lagi banyak kesempatan untuk meninggalkan pandangan yang ngga bener, kita manfaatin yuk untuk mendapatkan rasa manis keimanan dalam hati kita ;)

 

 

Kedua, jaga jarak dengan bacaan/gambar/foto/video yang bisa membangkitkan syahwat

 

Selain melihat langsung kepada orangnya, dengan adanya teknologi jadi berkembang nih penyebaran gambar/foto yang masih memperlihatkan aurat orang.

 

Majalah, koran, iklan televisi, suka menjadikan wanita sebagai obyek, sebatas 'benda' yang digunakan untuk menarik konsumen.

*kasihan banget ya wanita-wanita yang seperti ituh, semoga kita (keluarga kita dan orang-orang terdekat kita) terjaga dari hal-hal seperti itu*

 

Oh ya, selain itu, ada juga media gambar bergerak (seperti video, klip gambar, dll), kalau memang sudah jelas-jelas tidak menjaga auratnya, jangan diterusin, jangan dinikmati terus. "Palingkan" pandangan dan tidak terus-terusan menikmatinya.

 

*kalau misalnya nemu gambar/klip yang agak aneh, langsung hapus aja, jika memungkinkan. Kalau ngga bisa ya minimal kita ngga menyukainya dengan menjadi bagian yang menikmatinya.

 

Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

 

 

Ketiga, jaga pergaulan

 

Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)

 

Kalau ada teman yang ngga memperhatikan auratnya, diobral kesana-kesini, mending jaga jarak aja dari orang seperti itu deh, buat hanya sebagai teman biasa saja. Karena lambat-laun diantara kita dan dirinya, pasti akan ada yang terpengaruh, kalau dia yang akhirnya berubah jadi baik sih bagus, tapi kalau kita yang jadi ikut-ikutan seperti dia, weleh-weleh, bisa berbahaya itu.

 

Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)

 

 

Keempat, jaga lintasan pikiran dari hal-hal yang buruk

 

Pikiran bisa bebas, tanpa ada batas, kita bisa jadi apa aja di alam pikiran, pergi kemana aja, mau melakukan apa aja. Nah disitu letak kesulitannya. Dibutuhkan kekuatan yang lebih untuk mengawal pikiran kita dari lintasan-lintasan hal yang tidak baik.

 

Membayangkan pergaulan yang kelewatan bebas dengan lawan jenis, membayangkan indah dan bahagianya kalau bisa ini-itu dengan si dia (yang disuka)

*pokoknya seperti di film-film melodrama korea atau sinetron-sinetron percintaan khas remaja deh*

 

Wah, kalau hal-hal seperti itu dibiarin aja, bisa jadi hal yang berbahaya tuh.

 

Jangan kebanyakan mikirin hal yang ngga-ngga deh, mending buat mikiran hal-hal yang lebih bermanfaat, sekolahan, kuliahan, pekerjaan, keluarga, dan juga permasalahan umat yang begitu banyak. Isi aktivitas dengan hal yang bermanfaat, supaya ngga akan ada celah bagi setan untuk mengisi pikiran kita yang kosong tak berisi.

 

 

Kelima, kuatkan kemauan

 

"Wah, godaannya besar sih, jadinya gw kalah", klise, sering dijadiin alasan nih perkataan seperti ini. Yang sebetulnya ada adalah kita tidak punya cukup kemauan/tekad yang kuat untuk bisa menolak keburukan.

 

Kuatkan tekad untuk menghindari pandangan yang tidak baik dan bergaul yang kelewatan dan ngga benar.

 

Salah satu caranya adalah dengan berpuasa, yang dengannya kita bisa melatih tekad dan pengendalian diri yang kuat.

 

 

Keenam, menikah

 

Wah yang ini mah buat level yang tingkat tinggi nih :D

Kalau memang sudah mampu dan mempunyai kesempatannya, silakan deh, karena lebih bisa menjaga diri.

 

Abdullah Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda pada kami: "Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." (Muttafaq Alaihi)

 

 

Ketujuh, bersabar untuk menolak keburukan guna mendapatkan kebaikan yang besar

 

Meski terkesan sepele, cuma sekedar menundukkan pandangan, tapi hal itu tidaklah mudah lho, makanya di dalam Al-Quran, sampai dipesankan ayat-ayat tersendiri yang spesifik bagi pria dan wanita mengenai perintah itu.

 

Makanya yakin deh, kalau kita bisa menjalankannya, akan ada kebaikan yang besar yang akan kita dapatkan.

 

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An-Nuur: 30)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nuur: 31)

 

Jadilah seorang muslim dan muslimah yang luar biasa, “cuma” karena kita telah bisa menjaga pandangan dengan baik ^_^

 

Tetap semangat ;)

 

 

---000---

 

Samarinda, 6 Desember 2008

-Syamsul Arifin-

6 comments:

  1. milih option yang ke tujuh,,


    banyak2 bersabar..

    ReplyDelete
  2. mm..lelaki lebih susah ya tuk nahan pandangan, bener ndak?

    ReplyDelete
  3. jaga pandangan dari foto termasuk gak, ustadz ipin? :)

    ReplyDelete
  4. Stoedjoe...
    Yg perlu diingat, lakukan smua dgn 'biasa2' sj...ga ekstrim spt zaman 'dulu'

    ReplyDelete
  5. Yee kak ipin keyeeen!!bravo!biar smua cwo tersihir dgn tulisanx!kak ipin pilih yg ke6 n ke7 aj yaaaa..hehe..;-)

    ReplyDelete