30 September 2007

9 Langkah jika Kebanjiran

Musim hujan telah tiba, dan ada suatu masalah kronis yang terus menerus terulang jika hujan telah datang, dialah banjir. Tanpa harus menyalahkan pihak manapun, banjir merupakan problema sosial yang harus ditangani secara kelembagaan (pemerintah), komunitas (masyarakat) maupun secara pribadi (keluarga).

Berikut akan dibahas beberapa langkah yang dapat kita tempuh jika rumah kita merupakan salah satu pelanggan setia banjir tahunan.


Langkah pertama: perhatikan diri anda dan keluarga

Banjir merupakan suatu musibah, karena itu bisa jadi banyak perubahan dramastis yang terjadi dalam kehidupan normal kita. Stres/tekanan mental merupakan suatu hal yang hal yang sangat mungkin terjadi dengan menumpuknya pekerjaan yang harus dilakukan dan perubahan-perubahan/kerusakan material yang terjadi.

Jaga keharmonisan keluarga untuk meredam emosi; pastikan anda cukup istirahat dan makan; buat jadwal dan pembagian tugas untuk mengerjakan tugas pembersihan yang akan dilakukan, tidak semua pekerjaan harus dilakukan secara berbarengan; perhatikan tanda-tanda stres; lindungi anak anda, dalam banjir bisa jadi bahaya mengancam mereka, mulai dari bahaya fisik (tenggelam, sakit, keracunan, terinfeksi penyakit biologis maupun kimia, dll) maupun yang non fisik (seperti stres, bingung, takut, dll); dan jaga kesehatan, terutama untuk bayi, wanita hamil, dan orang tua, pastikan kebersihan personal terjaga (mencuci tangan, kebersihan sumber air minum, mandi, dll).


Langkah kedua: berikan pertolongan pertama pada rumah anda

Jika anda harus mengungsi saat banjir melanda, pastikan rumah dalam keadaan aman saat anda kembali. Banjir dapat merusak struktur bangunan rumah, karena itu pastikan rumah dalam keadaan yang aman saat dimasuki, tidak ada retakan pada dinding atau pun kerusakan pada atap yang dapat membuatnya runtuh.

Matikan sumber listrik rumah untuk menghindari bahaya tersengat aliran listrik, hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan meteran listrik dan mencabut sekering. Masuki rumah dengan berhati-hati, amati jika ada kerusakan yang diakibatkan banjir, berjalan perlahan-lahan agar tidak terpeleset akibat air/lumpur yang tergenang, dan hati-hati terhadap binatang yang masuk seperti tikus atau bahkan ular. Temukan dan selamatkan barang-barang berharga seperti uang, perhiasan, dokumen penting, foto keluarga, dan warisan keluarga lainnya.

Lindungi rumah anda dari kerusakan lebih jauh dengan memasukan udara segar, menambal lubang, menghilangkan kotoran yang masuk, membersihkan lumpur yang ada, menyemprotkan air ke dalam rumah, dan memeriksa kerusakan pada saluran air (PAM).


Langkah ketiga: rencanakan program perbaikan rumah anda

Anda lebih baik melakukan analisa kerusakan yang terjadi dan membuat rencana perbaikan yang akan dilakukan sebelum mulai membersihkan dan memperbaiki segala sesuatunya. Rencana yang terorganisir akan lebih mengefektifkan waktu dan uang yang anda miliki.

Mulailah untuk menganalisa kerusakan yang terjadi dan memasukkannya kedalam daftar perbaikan. Tuliskan apa yang bisa anda kerjakan dan apa yang perlu anda minta bantuan orang lain untuk mengerjakannya. Pertimbangkan pula jika anda membutuhkan bantuan keuangan dalam melakukan perbaikan.

Jika rumah anda mengalami kerusakan yang berat, mungkin anda perlu mempertimbangkan relokasi dari pada membangunnya dari awal, karena hal itu akan lebih murah, cepat, dan lebih cerdas. Namun jika anda ingin membangun kembali, pastikan anda membuatnya menjadi rumah yang tahan banjir.


Langkah keempat: keringkan rumah anda

Banjir dapat mempengaruhi rumah kita melalaui tiga cara: air banjir akan merusak bahan bangunan (dinding, alat listrik/perlistrikan rumah akan mudah korslet dan tidak berfungsi, dan kayu yang digunakan akan melapuk dan membusuk); endapan lumpur dan sampah yang masuk akan membuat kotor dan mengandung bahaya kesehatan; keadaan lembab akan memicu pertumbuhan jamur dan lumut yang akan tumbuh dihampir semua tempat.

Beberapa langkah berikut mungkin dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut: turunkan kelembaban dengan membuka pintu dan jendela rumah, membuka pintu lemari, menggunakan kipas angin, air conditioner (AC) dalam mode dehumidifier, dan penggunaan dessicant (bahan yang dapat menyerap kelebihan kelembaban); kelompokan benda-benda yang dapat diselamatkan, akan dibuang dan sampah; dan pastikan juga anda mengeringkan dinding, atap, benda/perabotan yang terbuat dari kayu, dan lantai.


Langkah kelima: bersihkan rumah anda

Lantai, dinding, kamar mandi, rak, ataupun isi rumah yang terkena air banjir harus dicuci dan didesinfeksikan secara menyeluruh.

Beberapa peralatan yang perlu kita sediakan dalam melakukan proses ini: sapu, pel, sikat, busa, ember, selang air, sarung tangan karet, kain lap, produk pembersih dan desinfektan, oli pelumas, kantong sampah, dan pengering rambut.

Pastikan anda telah membaca dan mematuhi label peringatan untuk penggunaan produk pembersih dan desinfektan. Oli pelumas digunakan jika kita akan membersihan mesin atau peralatan yang terendam, bisa digunakan WD-40 dan pengering rambut untuk membantu proses pengeringan air dari mesin.

Sedikit tips saat mengepel. Bersihkan satu persatu ruangan. Penggunaan dua ember bisa lebih efektif dari pada satu ember. Ember pertama untuk membilas kain pel yang digunakan, sedang ember kedua untuk dicampur dengan produk pembersih. Peras kain pel, lalu biarkan tetap berada dalam bentuk gulungan lalu masukan ke ember kedua dan kembangkan agar menyerap air pembersih. Ganti air di ember bilasan secara rutin. Penggunaan dua ember ini dapat mengurangi masuknya air kotor ke dalam larutan pembersih yang digunakan.


Langkah keenam: mengembalikan peralatan/perabotan anda

Peralatan/perabotan yang dimaksud disini adalah seperti peralatan listrik, kompor gas, dan minyak, sistem perledengan/pipa, dan saluran pembuangan air.

Sebelum anda mengutak-atik peralatan listrik yang terendam banjir, pastikan anda memiliki cukup pengetahuan mengenai hal tersebut. Prinsip dasarnya adalah peralatan tersebut harus dibersihkan dan dikeringkan secara menyeluruh, preteli/pisahkan bagian-bagiannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Jika ada stop kontak yang terendam air, pastikan meteran listrik telah mati dan sekering utama telah dicabut. Jangan digunakan sebelum anda yakin bahwa stop kontak telah kering dan sirkuitnya tidak ada yang rusak.

Jika anda menggunakan saluran pipa air/PAM, telponlah untuk memastikan tidak ada kontaminasi pada saluran pipa anda, namun jika anda tidak yakin, gunakan air tersebut hanya untuk membersihkan rumah. Beralihlah pada pengunan air gallon/kemasan, atau memasaknya sampai mendidih.

Jika anda menggunakan sumur, kuras/keringkan terlebih dahulu. Masukan klorin untuk mematikan bakteri yang ada, tunggu sampai sekitar 4 jam, selama itu jangan gunakan air sumur dahulu. Lalu, buka keran dan biarkan air sumur masuk ke perpipaan rumah, biarkan air berada di pipa selama 2-4 jam, selama itu pula, jangan gunakan air tersebut.


Langkah ketujuh: bila perlu, minta bantuan finansial

Secara umum, ada empat tipe bantuan finansial: asuransi, bantuan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau lembaga sosial, dan perusahaan komersial.

Jika anda terlindungi asuransi secara penuh (80% penggantian kerusakan rumah), anda hanya perlu membayar atas biaya yang telah dikurangi sedangkan biaya perbaikan rumah dan perbaikan oleh teknisi akan dibayarkan polis asuransi. Pelajari dengan baik prosedur klaim asuransi anda.

Bantuan pemerintah umumnya diberikan jika banjir yang terjadi sudah dikategorikan keaadan bencana nasional. Komunikasikan dengan pengurus warga setempat untuk mendapatkan bantuan ini.

Bantuan dari LSM biasanya berupa penyediakan peralatan untuk membersihkan, bantuan makanan, selimut, pakaian, atau bahkan tenaga sukarela yang dapat membantu untuk pemulihkan keadaan dan melakukan penyelamatan.

Sedang dari komersial, beberapa perusahaan menyediakan kredit/pinjaman untuk biaya perbaikan.


Langkah kedelapan: membangun kembali dan menjadikannya sebagai rumah tahan banjir

Yaitu dengan membangun rumah menggunakan bahan-bahan atau metode yang akan mencegah atau mengurangi kerusakan dari banjir di masa mendatang. Dengan membangun rumah yang tahan banjir, anda telah membuat dampak akibat banjir di masa mendatang menjadi lebih mudah ditangani.

Ada lima bentuk/metode rumah tahan banjir: peningkatan/meninggikan, pemindahan/relokasi, dinding penahan banjir, rumah tahan banjir tipe kering, dan rumah tahan banjir tipe basah.

1. Peningkatan/meninggikan

Beberapa rumah dapat ditinggikan sehingga lantainya berada di atas tingkat air saat banjir. Peninggian atau pemindahan rumah merupakan solusi yang baik dilakukan jika daerah anda sering dilanda banjir yang dalam (lebih dari 2 meter).

2. Pemindahan/relokasi

Memindahkan rumah dari daerah rawan banjir merupakan cara yang teraman untuk melindungi dari kerusakan akibat banjir.

3. Dinding penahan banjir

Dinding penahan banjir atau tanggul dibentuk untuk menghindari masuknya air banjir ke dalam rumah. Dibangun dengan ukuran yang lebih tinggi dari tingkat air yang biasa melanda daerah anda.

Dinding penahan banjir biasa terbuat dari beton/semen, sedang tanggul dibuat dari tanah yang dimasukan ke dalam karung, atau tanah yang ditumpuk. Dinding penahan banjir atau tanggul dapat dibuat mengelilingi rumah atau terhubung dengan dataran yang lebih tinggi. Mereka juga bisa digunakan untuk memberikan kekuatan pada dinding bangunan. Pompa yang dapat menghisap air dibutuhkan untuk mengeluarkan air yang masuk dari celah dinding penahan banjir atau tanggul.

Metode ini tepat jika digunakan pada daerah yang tingkat air banjirnya kurang dari satu meter. Jika air banjir dapat menyebabkan arus yang deras/cepat, dinding tahan banjir atau tanggul tidak dapat digunakan karena dapat terhanyut. Metode ini juga tidak tepat jika digunakan untuk rumah yang memiliki ruangan bawah tanah.

Dinding tersebut harus berisi palang yang akan memberikan kekuatan agar tidak retak dan dapat bertahan lebih lama. Dinding tersebut juga harus di berikan pondasi yang kuat agar dapat menahan tekanan air.

4. Rumah tahan banjir tipe kering

Maksudnya adalah dengan melapisi/merapatkan bangunan rumah agar air banjir tidak dapat masuk. Semua ruangan yang berada di bawah tingkat air banjir dibuat kedap air.

Dinding dilapisi dengan plastik atau lapisan karet atau lapisan khusus yang kedap air. Jalan masuk seperti pintu, jendela, saluran air, atau lubang udara di tutup secara permanen atau dilapisi atau di tutup sementara dengan pelindung atau karung yang dapat dengan mudah dipindahkan.

Rumah tahan banjir tipe kering hanya dapat dilakukan jika dinding rumah anda cukup kuat untuk menahan tekanan air banjir (tidak runtuh). Karena hal itulah, Rumah tahan banjir tipe kering tidak direkomendasikan pada daerah yang ketinggian banjirnya lebih dari satu meter. Rumah tahan banjir tipe kering juga tidak cocok diterapkan pada rumah yang memiliki ruangan bawah tanah.

5. Rumah tahan banjir tipe basah

Maksudnya adalah memodifikasi rumah sehingga air banjir hanya akan membuat kerusakan yang minim terhadap bangunan ataupun isinya.

Bahan bangunan yang berada di bawah ketinggian air banjir diganti dengan bahan yang tahan/anti air. Air banjir bisa masuk ke dalam rumah untuk mengurangi tekanan air pada dinding bagian luar.

Anda pun harus mendekorasi ruangan yang akan terkena air banjir dengan lampu dan furnitur/perabotan rumah yang dapat dengan mudah dipindah-pindahkan sebelum banjir. benda yang sulit dipindahkan seperti tungku api, pemanas air, rak buku, buffet/lemari hiasan bisa dibuatkan panggung/dudukan yang cukup tinggi atau diletakan di lantai dua rumah anda.

Rumah tahan banjir tipe basah memiliki satu keunggulan dari pada metode lain: perubahan kecil yang dapat memberikan efek signifikan terhadap kerusakan banjir di masa mendatang. Anda dapat menghemat uang anda dengan memindahkan perabotan dan alat elektronik ke ruangan yang aman dari air banjir.


Langkah kesembilan: bersiap untuk banjir susulan

Rumah anda mungkin akan kebanjiran lagi suatu saat nanti. Persiapan yang matang terhadap banjir yang akan menimpa dapat melindungi diri anda dan keluarga, serta kepemilikan dan keuangan anda.

Berhubungan dengan langkah yang dijelaskan sebelumnya (membangun kembali dan menjadikannya sebagai rumah tahan banjir); anda pun mungkin lebih baik memiliki asuransi yang akan melindungi saat banjir; membuat rencana tanggap darurat saat banjir di rumah; dan berpartisipasi dalam program masyarakat untuk mencegah banjir.

Meskipun anda telah membuat rumah anda menjadi tahan banjir, anda tetap harus memiliki asuransi yang dapat melindungi dari kejadian yang tidak terduga jika suatu saat banjir melebihi batas. Pastikan asuransi anda mencakup perlindungan atas kerusakan yang disebabkan oleh banjir.

Rencana tanggap darurat saat banjir akan sangat membantu anda untuk memperhatikan detail yang harus dilakukan saat banjir melanda. Ini merupakan pekerjaan seluruh anggota keluarga. Saat anda menuliskan rencana tanggap darurat ini, pastikan setiap anggota keluarga mengerti akan prosedur tersebut. Bualah rencana tanggap darurat saat banjir di rumah dalam bentuk tertulis agar setiap orang dapat mengingat dengan mudah saat terjadi kepanikan dan ketergesa-gesaan saat banjir melanda.

Identifikasi kerabat, teman, atau tempat dimana anda dapat berlindung/bernaung jika akan mengungsi. Uji coba jalan/jalur menuju tempat tersebut untuk memastikan bahwa saat banjir, jalur tersebut tidak akan tergenang banjir sehingga tidak dapat dilewati.

Kembangkan rencana tanggap darurat saat banjir tersebut dengan memperhatikan tingkat perlindungan banjir yang anda miliki, prosedur peringatan dari pemerintah/lokal, dan waktu untuk merespon.

Lingkungan masyarakat anda pun bisa melakukan langkah-langkah untuk mengurangi dampak banjir. Memjaga agar saluran air/sungai tidak tersumbat merupakan suatu hal yang penting. Sampah dan kotoran-kotoran yang menyumbat selokan dapat dengan mudah dibersihkan jika semua anggota masyarakat berpartisipasi dalam program kerja bakti. Hal itu selain akan membuat air dapat dengan mudah tersalurkan saat banjir dapat juga membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan lebih sehat.


Semoga dengan penerapan beberapa langkah tersebut diatas, akan membuat banjir sebagai suatu bencana yang dapat diantisipasi dan tidak akan membawa kerugian yang besar.


--- 000 ---



Referensi: Federal Emergency Management Agency (FEMA) and the American Red Cross. Repairing Your Flooded Home.


Penulis:

Syamsul Arifin, SKM

Safety Professional
Alumni Dept. K3 FKM UI angkatan 2001
Email: syamsul.arifin@yahoo.com

No comments:

Post a Comment