17 September 2007

[cerpen] Kegigihan adalah Nafas dari Cinta

Ibnu Abbas ra berkata, “Suami Barirah adalah seorang budak bernama Mughits, seakan-akan aku melihatnya berjalan dibelakangnya sambil menangis, air matanya menetes sampai ke jenggotnya. Nabi SAW berkata kepadaku , “Wahai Ibnu Abbas, tidakkah engkau takjub pada cinta Mughits pada Barirah..." (HR Bukhari)

---

Hiks... setelah membaca email dari Hani, tubuhku merosot turun dari bangku yang kududuki, lututku terbentur lantai. Pandangan kosong, tubuhku serasa hancur berkeping-keping, dan dunia serasa gelap gulita.

Tidak ku sangka jawaban itu yang keluar dari dirinya. Semua harapan dan impian sirna terhempas realita. Dia telah menolakkan, dia telah menampik tawaranku tuk ta'aruf dengannya.

---

Hari ini, kupasang status "menghapus jejakmu..."*) di YM ku. Kuredam segala keinginan dalam diri tuk memiliki dirinya.

Baru setelah lulus satu tahun dari kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, aku merasakan rasa ketertarikan kepada sesosok akhwat bernama Hani. Hani memang cantik secara fisik, dan itupun diakui oleh banyak laki-laki yang normal di kampusku. Namun yang lebih menarik hatiku adalah semangat da'wah yang membara pada dirinya, kecerdasan dan kemampuan komunikasinya yang telah memikatku. Dalam banyak hal, ia lebih tepat ku anggap sebagai akhwat galak dibandingkan akhwat yang lembut, namun dalam beberapa kesempatan ku perhatikan ia mampu memainkan peranannya dengan baik sekali, jika dengan teman-temannya di Senat Mahasiswa Fakultas, ia merupakan sosok yang supel dan ramah, sehingga banyak orang yang dengan mudah dekat pada dirinya, namun dalam beberapa kesempatan, tak jarang ia sangat tegas sekali, bahkan bisa dibilang keras kepala dan sulit diajak kompromi.

Kami memang beberapa kali terlibat kerja bareng bersama di beberapa kepanitiaan, baik acara yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa maupun acara-acara yang diselenggarakan oleh Rohis tempat dimana aku beraktifitas. Dan Subhanallah, hanya ada satu kata yang dapat menggambarkan dirinya, akhwat qawwiy alias akhwat yang "kuat".

---

Hiks... hari ini adalah hari ketiga dimana aku berkabung. Ku pasang status "maafkan aku yang tak sempurna tuk dirimu..."**) di YM ku.

Hari ini adalah hari ketiga setelah ku baca email yang berisi penolakannya tuk melanjutkan proses menuju ta'aruf.

Ah... besok mau cerita sama pembina keislaman yang selama ini membina ku ah...

---

Aku dimarahi habis-habisan oleh sang pembina, beliau sepertinya  kecewa dengan sikapku... aduh jadi tak enak hati nih.

Sebetulnya beliau sangat sayang kepadaku, dan itu dapat kulihat dari nasehat yang ia berikan kepada kami semua (para peserta kajian keislaman rutin terpadu). Di akhir nasihat, beliau menawarkan dua pilihan kepadaku, tetap memilih Hani dengan melalui fasilitasi dari beliau atau dicarikan akhwat lain. Aku dengan cepat menyambut pilihan kedua. Namun ternyata beliau melanjutkan tausyiahnya dengan menjelaskan mengenai makna kegigihan.

"Kesuksesan di dapat setelah pertarungan panjang konsistensi dan kegigihan. Disitu teruji motivasi dan daya tahan seseorang, visinya, kekuatan cita-citanya, dan kesabaran imannya.

Janganlah bersedih jika waktu yang kita keluarkan belum jua menelurkan kesuksesan, jangan berhenti jika usaha yang kita lakukan belum juga menghasilkan kesuksesan seperti yang kita harapkan. Semua itu membutuhkan proses, agar keringat dan air mata yang kita keluarkan dapat mengkristal menjadi permata yang indah.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyiraah: 5-6)

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Ankaabut:69)

Jika engkau benar-benar cinta, tunjukkanlah rasa cinta itu dalam keteguhan dan kegigihan memperjuangkan cinta."

Hmmm... membangkitkan semangat lagi nih...

Aku memang cinta pada beliau... terima kasih ustadz...

---

Jangan pernah putus asa, karena sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir (QS. Yusuf: 87) dan orang-orang yang sesat (QS. Al-Hijr: 56).


---000---

*) Lagu Menghapus Jejakmu oleh Peterpan
**) Lagu Kisah tak Sempurna oleh Samson

Jakarta, 22 Agustus 2007
Syamsul Arifin
"Jadi bagaimana ukhti, apakah masih ada secercah harapan bagi diriku…?"
*Cerpen ini merupakan lanjutan dari cerpen "Maaf Akh, Saya Tidak Bisa Menerimamu" dan bersambung ke cerpen "Ketika Cinta Harus Menang"

9 comments:

  1. Cerpen ini merupakan sambungan dari cerpen sebelumnya ("Maaf Akh, Saya Tidak Bisa Menerimamu").
    Cuma kali ini pakai sudut pandang si laki2nya

    Enjoy :)

    ReplyDelete
  2. nih fiksi ape cerita nyata mazzz.. dalem bener.. eca yg baca jadi geleng2 (bagus bener kaya di tipi-tipi)

    ReplyDelete
  3. :D he3x.... coba tebak, kira2 ini fiksi atau nyata..? :)

    ReplyDelete
  4. :D he3x...
    jawabannya adalah kombinasi antara fiksi dan nyata...
    :) tapi sebagian besar fiksi kok, dan ditambah2in bumbu2 biar lebih enak dinikmati pembaca :D

    ReplyDelete
  5. klo gak nyata, dan ditambah bumbu2 jgn sampai bikin fitnah ya....terus terang ane nyari blog ini krn ada beberapa org yg cerita2 ga enak di kuping... to the point sj. i warn u... keep creative but becareful

    ReplyDelete
  6. @mba sariansa
    :D ha3x. Silakan baca2 cerpen2 saya yang lain :) ada banyak kok... Shg smg bs tetap berhudznuzon :)
    Pilih tag "fiction" agar bisa tampil semua cerita2 fiksi saya.
    Trimaksh atas nasehatnya :)

    ReplyDelete