09 November 2007

Ibadah sebagai Ekspresi Syukur

Pada suatu malam, ibunda kaum muslimin, Aisyah RA, terbangun dari tidurnya, dan melihat suaminya, Rasulullah SAW, sedang shalat malam sambil menetes air matanya membasahi janggutnya dan sampai bengkak-bengkak kedua kakinya, ketika ditanya oleh beliau-karena kepedulian dan rasa sayangnya, “bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu, dan menjaminkan untukmu syurga?”, Rasulullah menjawab, “apakah tidak boleh aku bersyukur sebagai seorang hamba?”

Itulah sekelumit episode kehidupan Rasul mulia, penutup para nabi, Muhammad SAW. Sungguh sangat indah pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa tersebut.

Tidak terhingga kenikmatan dan karunia yang telah Allah curahkah bagi kita, dan kenikmatan-kenikmatan tersebut datang begitu seringnya dalam setiap waktu kehidupan kita sehingga terkadang membuat kita tidak dapat merasakah bahwa apa yang kita terima itu merupakan limpahan kenikmatan yang tak terhingga.

Udara yang kita hirup, sinar matahari yang begitu hangat, tempat bernaung kita, kendaraan yang kita miliki, keluarga yang kita bina, tubuh kita yang berfungsi dengan baik, bahkan kenikmatan Iman dan Islam dalam dada, terkadang sering tidak dapat kita syukuri dengan baik.

Salah satu cara untuk mensyukuri kenikmatan adalah dengan beribadah. Shalat kita, puasa kita, sedekah kita, dan segala sesuatu yang kita niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah merupakan ekspresi dari kesyukuran kita.

Kebalikan dari syukur adalah kufur (mengingkari) kenikmatan-kenikmatan dari Allah. Dan sebagaimana ibadah merupakan bentuk ekspresi syukur kita, maka perbuatan maksiat yang kita lakukan merupakan bentuk pengingkaran terhadap kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah berikan.

Bersyukurlah wahai diri, kurangi perbuatan maksiat, dan kerjakanlah amal ibadah, semampu kekuatan kita.

dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)

Bahkan dalam beberapa ayat, Allah menggandengkan beberapa perbuatan aktif seperti shalat dan bekerja dengan perkataan syukur.

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Maidah:6)
 
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba’:13)

No comments:

Post a Comment