Kemarin baru nonton sebuah film, di situ ada suatu dialog yang cukup menarik perhatian saya. Begini kira-kira bunyi frasenya, “Jika engkau benar-benar menginginkan sesuatu, sedemikian inginnya sampai kau benar-benar merasakannya, maka ia akan nyaris menjadi kenyataan, tinggal kau saja yang perlu sedikit usaha untuk mewujudkannya”.
Membaca sejarah dan kisah-kisah yang memiliki pelajaran, sungguh sangat mengasyikkan. Saya baru tersadar ternyata memang jodoh itu di tangan Allah, meskipun ada sedikit guyonan dari beberapa orang yang berkata bahwa, “Iya memang jodoh di tangan Allah, tapi klo nggak kita ambil, ya dia akan tetap berada di tanganNya”. Benar juga ya, tapi nggak seratus persen benar kok.
Dalam kisah Nabi Allah Musa AS, diceritakan bagaimana beliau mendapatkan istrinya, yaitu ketika beliau menolong wanita penggembala kambing untuk menggiringkan kambing-kambingnya mendapatkan air minum. Ataupun kisah populer mengenai seorang jujur yang memakan buah yang terhanyut di sungai, lalu karena ia merasa berdosa telah memakan buah yang bukan miliknya, ia melaporkan kepada pemiliki kebun yang pada akhirnya malahan menikahkannya dengan anaknya yang shalihah dan cantik. Bagaimanakah mungkin hal-hal yang sepertinya tidak dimaksudkan untuk mendapatkan pasangan hidup malah bisa mengarahkan diri menuju penemuan pasangan hidup yang terbaik? Itulah yang disebut dengan jodoh.
Tulisan ini tidak untuk melemahkan kita dalam usaha pencarian pasangan hidup dengan menumbuh-suburkan anggapan bahwa nanti juga jodoh kita akan datang sendiri, bukan itu maksudnya. Tapi tulisan ini dibuat untuk menyemangati diri ditengah ikhtiar kita yang optimal untuk mendapatkan pasangan hidup yang terbaik.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Ra’d:11)
Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. An Nahl:72)
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. (QS. Al Furqaan: 74-76)
---000---
Untuk saudara/i ku (dan diriku sendiri) yang sedang mencari pasangan hidup terbaiknya, selamat ya, sesungguhnya usahamu itu telah menunjukkan ketakwaanmu terhadap takdirNya. “dan ikatlah tali kudamu, lalu bertawakallah”
:hihi: ipi4u...ipin,... kayakna ini untuk dirimu juga deh %peace%
ReplyDeleteAmin! Subahanallah! Begitu rajinnya dirimu, Kak! :D
ReplyDelete@putri
ReplyDeleteiyalah, kan saya tulis di bagian bawahnya (untuk saudara/i ku dan diriku sendiri) :D hehehe
@aline
rajin ngapain lin... rajin ngomporin orang dan ngomporin diri sendiri gitu :D hehehe
iya....iya kak...ini lagi berusaha..tapi belom ada kemajuan hehehehehe.... ^_^
ReplyDelete@indah
ReplyDelete:) semangat yeee :)
ganbatte!
Untuk saudara/i ku (dan diriku sendiri) yang sedang mencari pasangan hidup terbaiknya, selamat ya, sesungguhnya usahamu itu telah menunjukkan ketakwaanmu terhadap takdirNya. “dan ikatlah tali kudamu, lalu bertawakallah”
ReplyDeletemari bror sama2 berusaha.....
ipin 3 bulan lagi.... alhamdulillah